Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Non Migas Ungkit Surplus Neraca Dagang Januari 2022

Ekspor Non Migas Ungkit Surplus Neraca Dagang Januari 2022 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Posisi neraca perdagangan Indonesia per Januari 2022 kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 0,93 miliar. Angka surplus ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang sebesar US$1 miliar.

Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat surplus sejak Mei 2020.  Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menilai surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Erwin di Jakarta, kemarin.

Erwin mengungkapkan surplus neraca perdagangan bulan lalu bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap tinggi di tengah defisit neraca perdagangan migas yang menurun.

Surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar US$ 2,26 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya yang sebesar US$3,29 miliar. 

Ekspor nonmigas pada Januari 2022 tercatat sebesar US$18,26 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar US$21,27 miliar.

“Tetap positifnya kinerja ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti biji logam dan logam mulia serta produk manufaktur, termasuk bahan kimia anorganik dan alas kaki, yang meningkat,”tambahnya.

Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi seiring dengan pemulihan permintaan global. Adapun impor nonmigas masih kuat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas turun dari US$2,28 miliar pada Desember 2021 menjadi US$1,33 miliar pada Januari 2022, sejalan dengan impor migas yang tetap tinggi di tengah penurunan ekspor migas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: