Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CPOPC Resmi Luncurkan Prinsip Kerangka Kerja Global Sawit Berkelanjutan

CPOPC Resmi Luncurkan Prinsip Kerangka Kerja Global Sawit Berkelanjutan Kredit Foto: ANJ
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC) telah resmi meluncurkan Prinsip Kerangka Kerja Global Minyak Sawit Berkelanjutan atau Global Framework Principles of Sustainable Palm Oil (GFP-SPO). Prinsip ini bertujuan menjadi panduan umum untuk berbagai skema sertifikasi yang diterapkan untuk produksi minyak sawit yang mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Kerangka kerja ini juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi minyak sawit terhadap pencapaian pembangunan berkelanjutan di semua negara produsen dan meletakkan dasar keberlanjutan untuk minyak nabati.

Baca Juga: Harga Tandan Buah Segar Sawit di Riau Turun, Ini Penyebabnya

Diungkapkan Direktur Eksekutif CPOPC, Tan Sri Dr. Yusof Basiron, CPOPC percaya bahwa minyak sawit merupakan alternatif berkelanjutan dari minyak nabati lainnya seperti kedelai, rapa, dan bunga matahari dengan kontribusi di semua dari tiga area fokus SDGs, yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan.

"GFP akan digunakan sebagai acuan karena prinsip-prinsipnya akan memperluas skema sertifikasi minyak sawit berkelanjutan saat ini seperti Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil) atau ISPO dan Minyak Sawit Berkelanjutan Malaysia (Malaysian Sustainable Palm Oil) atau MSPO, dan memberikan panduan di masa mendatang," tuturnya, dilansir dari laman InfoSAWIT pada Rabu (16/2/2022).

Sementara, Deputi Menko Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud mengungkapkan, dalam kolaborasi dan dukungan skema sertifikasi saat ini, GFP-SPO dapat menyediakan panduan pada seluruh sistem dan tolok ukur.

"Perlu dicatat bahwa kerangka kerja ini bersifat sukarela dan bukanlah bertujuan sebagai skema sertifikasi minyak sawit baru, melainkan referensi penting yang berlaku untuk skema yang sudah ada dan yang akan datang," katanya.

Sekretaris Jenderal, Kementerian Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, YBhg. Datuk Ravi Muthayah menyatakan, GFP-SPO penting dalam memastikan bahwa minyak sawit mampu memenuhi permintaan dunia secara berkelanjutan dan produktif dengan mengikuti prinsip-prinsip SDGs. 

"Prinsip-prinsip GFP-SPO ini bersifat global dan dapat diterapkan secara universal dengan mempertimbangkan perbedaan kenyataan setiap negara dan tingkat pembangunan," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: