Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelancong Malaysia Diharap Bisa Masuk Batam dengan Kartu Vaksin

Pelancong Malaysia Diharap Bisa Masuk Batam dengan Kartu Vaksin Kredit Foto: Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia didorong membuat kebijakan jalur perjalanan pariwisata menggunakan bukti vaksinasi covid-19 lengkap atau Sea Vaccinated Travel Lane (VTL) laut dengan Johor, Malaysia.

Hal itu disampaikan oleh Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Kepulauan Riau (Kepri).

Baca Juga: Malaysia dan Brunei Sepakati Hal Ini, Masyarakat yang Sudah Vaksin Bisa Menikmatinya

Sekretaris ASITA Kepri Enly Yunaeni, mengatakan agen perjalan berharap adanya dukungan pemerintah daerah dan pusat untuk membuka perbatasan antara Kepri dengan Malaysia.

Kebijakan VTL laut Batam-Johor sangat dinanti pelaku perjalanan dua negara tersebut.

"Selama ini kami mendapat banyak pertanyaan dari warga Malaysia yang ingin datang ke Batam," katanya.

Dia mengungkapkan, sebelum pandemi covid-19, arus lalu lintas warga Batam-Johor, juga sebaliknya relatif padat. Untuk itu, ASITA Kepri optimis jika kebijakan VTL laut ditetapkan akan membuat sektor pariwisata kembali bergeliat.

Terlebih perjalanan warga masing-masing negara tidak semata untuk berlibur, tetepi juga mengunjungi kerabat yang terpisah di Batam-Johor dan sebaliknya.

"Belum lagi penikmat golf dari Malaysia yang menggemari padang golf di Batam, membuat mereka rutin datang ke sini," kata dia.

Enly menjelaskan, saat ini VTL Indonesia-Malaysia memang sudah diberlakukan. Namun, perjalanannya hanya berlaku bagi jalur udara melalui Bandara Sukarno-Hatta.

Untuk itu, ASITA Kepri meminta VTL juga dibuka untuk jalur laut melalui pelabuhan di Batam juga di Johor.

"Pelancong dari dua negara ini bisa saling mengunjungi, jika kebijakan VTL diberlakukan melalui jalur laut," kata Enly.

Senada, Humas ASITA Kepri Sumantri Endang menyatakan bahwa VTL laut adalah skema yang cocok untuk membuka perbatasan Indonesia-Malaysia.

Sebab, dengan VTL laut para pelancong bisa melanjutkan perjalanan ke daerah lainnya. Seperti pelancong Malaysia yang datang ke Batam bisa ke kawasan Nagoya atau bahkan menyebrang hingga ke Natuna.

VTL laut pun dinilai berbeda dengan kebijakan Travel Bubble yang hanya memungkinkan pelancong luar negeri mengunjungi satu daerah khusus yang telah ditunjuk saja. Sehingga pelancong tidak dapat mengunjungi daerah lain yang ada di Batam maupun Bintan.

"Kenapa ASITA fokus bisa mendapatkan VTL laut? Karena Malaysia adalah tetangga, dan kita saling mengenal. Melalui VTL laut, para pelancong bisa belanja dan mengunjungi kerabat yang ada di masing-masing negara. Jadi memang VTL laut yang cocok diterapkan," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: