Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaganaga! Sebut Waria adalah Penyakit, Nyinyiran UAS Sadis: Coba Suruh Dia...

Astaganaga! Sebut Waria adalah Penyakit, Nyinyiran UAS Sadis: Coba Suruh Dia... Kredit Foto: Instagram/Ust. Abdul Somad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendakwah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) melontarkan kritik pedas kepada kelompok masyarakat transgender dan waria. UAS menentang keras kehadiran kelompok masyarakat yang satu ini. Dia menegaskan, biar bagaimanapun, kaum waria dan transgender tetaplah seorang lelaki.

“Bencong ini adalah laki-laki!,” ujar Abdul Somad dalam video yang diunggah oleh channel Youtube Redaksi Islam dikutip Populis.id Kamis (17/2/2022).

Menurut UAS negara mesti turun tangan menyikapi fenomena kehadiran kelompok masyarakat waria dan transgender itu, menurutnya mereka sebenarnya bisa diarahkan untuk hidup menjadi lelaki tulen asalkan pemerintah serius membuatkan programnya.

Baca Juga: Dianggap Mengolok-olok, Ceramah Ustad Abdul Somad Dilaporkan Pemuda Gereja, Polisi Langsung Minta...

“Maka dia (bencong) ini, udah aja sebetulnya panggil pak Kapolres, panggil pak Dandim, ikutkan dia program, buatkan! Pak Kapolres pak Dandim duduk bersama, nama programnya ‘be a man!’, jadilah laki-laki yang perkasa! Suruh dia baris berbaris! Dilatih mereka karate, lari! Lama-lama hilang bencongnya, serahkan ini ke pak Polisi, tentara, Selesai!” tuturnya.

Tidak hanya itu kelompok masyarakat ini, lanjut UAS, juga mesti dibiasakan dengan kegiatan-kegiatan yang identik dengan pekerjaan laki-laki atau melibatkan mereka dalam kegiatan olah raga yang banyak digandrungi para pria misalnya melibatkan mereka dalam sebuah pertandingan sepak bola. Dengan menerapkan cara-cara seperti ini, UAS yakin seiring waktu kelompok waria di negara ini bakal hilang dengan sendirinya.

“Suruh dia main bola!, suruh dia lari!, suruh dia karate!,” pintanya. 

UAS dalam video itu juga secara terang - terangan mengatakan waria dan transgender adalah penyakit. negara dan pemerintah kata dia sangat diperlukan dalam menyelesaikan persoalan ini.

“Ini penyakit!, di negeri yang membiarkan (maka) banyak!, tapi kalau negeri itu ketat, sedikit! Mana contohnya? Thailand!, bencong paling banyak di dunia, di Thailand. Saya termasuk pemerhati bencong,” ujar Abdul Somad melanjutkan.

“Sampai di Thailand itu ada miss waria, namanya ‘lady boy’, muka lady, kaki boy. Tapi di Mesir, masyarakatnya ketat! tidak ada!, saya empat tahun di Mesir, cuma sekali jumpa bencong,” tambahnya memungkasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: