KemenkopUKM dan PIP Berkolaborasi Optimalkan Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro
Kementerian Koperasi dan UKM melakukan kolaborasi dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) BLU Kementerian Keuangan, untuk mengoptimalkan pembiayaan program Ultra Mikro (UMi).
SesKemenKopUKM Arif R Hakim mengatakan, dengan adanya nota kesepahaman ini target nasional KemenKopUKM yang sudah dicantumkan dalam RKP (Rencana Kerja Pemerintah) bisa terwujud. Target itu antara lain, program transformasi pelaku usaha infomal ke formal, dimana dari 64 juta pelaku UMKM, baru 2,6 juta UMKM yang sudah memiliki NIB atau Nomor Induk Berusaha.
Baca Juga: Kemenkop-UKM Kejar Rasio Kewirausahaan Sampai 2024
"Tahun 2022 ini kami menargetkan 5 juta UMKM yang memiliki NIB. Jadi jika nasabah Ultra Mikro PIP sudah mencapai 5,4 juta ditambah 2 juta nasabah lagi pada tahun ini, mudah-mudahan mereka memiliki NIB semua," ujar Arif R Hakim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Dia mengatakan, target selanjutnya ialah mendorong pelaku UMKM untuk bisa memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) dimana pada akhir 2024 ditargetkan sebanyak 30 juta UMKM. Terkait survei CSIS menyatakan saat ini sebagian besar pelaku UMK sudah manfaatkan handphone sebagai salah satu alat pemasaran produk.
"Tahun 2022 ini KemenKopUKM menargetkan akan ada 20 juta UMKM yang sudah digitalisasi dan Alhamdulillah, sekarang sudah 16 juta lebih yang sudah digitalisasi. Semua target bisa tercapai termasuk juga dalam akses pembiayaan, dimana Presiden RI Joko Widodo menyatakan alokasi pembiayaan untuk UMKM yang mencapai 30 persen pada 2024," ujarnya.
Sementara itu Dirut PIP Ririn Kadariyah mengatakan meski mengarungi masa pandemi namun pada 2021 lalu, PIP mampu menyalurkan pembiayaan UMi kepada 1,9 juta debitur senilai Rp7,03 triliun atau melebihi target 1,8 juta debitur.
"Perlu digaris-bawahi, 95 persen debitur UMi adalah perempuan, ini menunjukkan program UMi adalah inklusif dan responsif terhadap gender," kata Ririn.
Sejak pembiayaan UMi ini diluncurkan yaitu 2017 sampai saat ini sudah tersalurkan kepada 5,4 juta debitur senilai total Rp18,08 triliun yang menjangkau 500 kota kabupaten dari 514 kota kabupaten yang ada di 34 provinsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: