Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Pegiat Lingkungan Ini Ajak Masyarakat Lebih Sadar Soal Sampah

Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Pegiat Lingkungan Ini Ajak Masyarakat Lebih Sadar Soal Sampah Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Pegiat Lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah, Sidoarjo, Edi Priyanto mengatakan, membangun kesadaran publik dalam upaya pengurangan jumlah sampah tidaklah mudah direalisasikan seperti membalikkan telapak tangan.

Menurut Edi sapaannya, jangankan untuk memilah sampah, kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya juga hingga saat ini masih cukup memprihatinkan. Selain itu, persoalan sampah masih menjadi masalah di berbagai tempat, bahkan selama periode bekerja dan belajar dari rumah terkait pandemi Covid-19, jumlah sampah ditengarai terjadi lonjakan.

Baca Juga: Setop Jadikan Laut Tempat Sampah! Laut adalah Masa Depan Bangsa Indonesia...

"Perilaku tersebut dipicu adanya perilaku belanja daring/online yang menyisakan sampah dari kemasan sekali pakai yang digunakan. Belum lagi sampah medis berupa masker dan sarung tangan yang jamak digunakan selama pandemi," kata Edi jelang memperingati Peduli Sampah Nasional 2022 pada Senin, 21 Februari 2022 nanti.

Kata Edi, sebagian masyarakat masih ada rasa egois karena masih memandang sebelah mata akan persoalan sampah ini, menganggap buangan sampah yang mereka hasilkan adalah urusan tukang sampah yang telah dibayar. Bahkan, banyak dan sering terlihat pemandangan yang memprihatinkan adanya buangan sampah sembarangan di pinggir jalan, pada aliran sungai, lokasi tanah kosong, bahkan tak jarang masih terlihat sampah yang dilemparkan begitu saja ke jalanan dari sebuah mobil.

"Pengelolaan sampah membutuhkan kesadaran warga. Inisiatif pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat tak hanya bermanfaat menekan jumlah sampah yang dihasilkan, sampah sendiri dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos bagi tanaman dan demikian juga mampu memiliki nilai ekonomis. Hanya saja, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan pengetahuan dan kemauan," beber Edi.

Lebih lanjut Edi menjelaskan, saat ini masih terbatas partisipasi dari masyarakat Indonesia dalam melakukan pemilahan sampah, menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pemilahan sampah masih belum dipahami dengan baik. Padahal, sampah yang telah dipilah dengan baik dapat memberikan banyak manfaat, demikian juga mampu menciptakan ekonomi dari pengolahan sampah itu sendiri.

Pengelolaan sampah yang tidak benar akan menjadi musibah di masa mendatang karena akan menyebabkan banyak masalah, di antaranya timbulnya berbagai penularan penyakit, bau yang tidak sedap, dan bahkan bisa menyebabkan terjadinya banjir.

"Cara efektif menyelesaikan masalah sampah sebenarnya dimulai dari kebiasaan memilahnya dari rumah. Sampah mestinya dipilah sejak dari rumah agar mudah untuk dilakukan pengolahan berikutnya. Sampah organik bisa diolah sehingga bermanfaat menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi bernilai ekonomis melalui manajemen bank sampah," jelas Edi.

Pria yang meraih penghargaan sebagai pemerhati Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh Gubernur Jatim ini juga menagaskan bahwa ketika sampah dikelola dengan baik, sampah tak lagi menjadi musibah bagi manusia. Justru, sampah akan memberikan banyak manfaat, mengingat sesungguhnya manusia merupakan sumber penghasil sampah. 

"Sampah yang kita hasilkan sebenarnya bukan untuk kita wariskan kepada anak cucu, tetapi sampah harus dikelola agar menjadi berkah. Bentuk kepedulian bisa kita lakukan dengan aksi kecil dan nyata dengan ikut serta melakukan pemilahan dan pengolahan sampah mulai sekarang, memberi contoh mulai dari diri kita sendiri dan keluarga, dan selanjutnya mengajak lingkungan kita masing-masing," pungkas Edi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: