Vaksinasi Dosis Kedua dan Booster untuk Lansia sebagai Kelompok Risiko Tinggi Harus Dipercepat
Pemerintah meminta kepada seluruh pihak agar mendukung percepatan vaksinasi dosis kedua dan booster bagi lansia, guna melindungi serta mencegah warga kelompok usia ini dari risiko kematian.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan, arahan Presiden jelas, untuk mempercepat vaksinasi lansia dan anak. Karena itu, pemerintah meminta seluruh pihak supaya mendukung percepatan vaksinasi terutama dosis kedua dan booster bagi lansia, agar mereka tetap terlindungi.
"Percepatan vaksinasi kedua dan ketiga atau booster harus terus diperkuat diseluruh daerah, terutama bagi kelompok lansia dan masyarakat yang belum divaksin," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/2/2022).
Baca Juga: Lindungi Seluruh Warga Jateng, Ganjar Pranowo Beri Perhatian Khusus Daerah Tingkat Vaksinasi Rendah
Menurutnya, percepatan vaksinasi bagi lansia juga harus dikonsentrasikan di tempat-tempat yang interaksi masyarakatnya tinggi, karena diketahui, interaksi manusia berpotensi meningkatkan penularan virus COVID-19.
“Percepatan vaksinasi pada kelompok lansia perlu digencarkan, mengingat 69% kasus meninggal karena varian Omicron terjadi pada kelompok lansia yang belum divaksin, baik dosis pertama maupun dosis kedua," ujarnya.
Johnny melanjutkan, terlebih di beberapa daerah, cakupan vaksinasi masih di bawah 60%, seperti di Kabupaten Sumenep yang dosis kedua lansia baru mencapai 26%. Sementara di satu sisi tren peningkatan jumlah kasus terus terjadi di beberapa daerah, seperti di Kabupaten Boyolali mengalami peningkatan selama 4 hari kebelakangan. Dari 73 kasus (13/02) melonjak jadi 345 kasus (17/02).
Sesuai arahan Presiden saat Peninjauan Vaksinasi COVID-19 secara daring di 17 Provinsi pada Jum’at (18/02) di Istana Kepresidenan Bogor, dukungan segenap pihak seperti dari TNI-Polri, BIN. Dalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) serta Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) sangat diharapkan dalam membantu percepatan vaksinasi.
Pada kesempatan tersebut, kata Johnny, Presiden juga mengingatkan bahwa varian Omicron dapat dikendalikan dengan dua hal, yaitu percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan utamanya memakai masker.
Untuk itu, pemerintah terus mendorong daerah bersama stakeholders terkait melakukan percepatan vaksinasi sekaligus mengontrol masyarakat agar taat menerapkan protokol kesehatan guna meredam lonjakan kasus Omicron.
“Kelompok lansia tetap menjadi prioritas karena berisiko tinggi. Mari kita bantu segera melengkapi vaksin primer dan melakukan booster bagi sudah mendapatkan undangan, serta jangan lupa selalu tegakkan protokol kesehatan,” tegas Johnny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: