Zainudin menyampaikan Indonesia mengangkat isu tambahan dalam Y20, yakni Keberagaman dan Inklusi. Isu ini, kata dia, untuk mempromosikan Bhineka Tunggal Ika dan gotong royong melalui pendidikan inklusif berdasarkan nilai-nilai Pancasila, serta keragaman ekonomi kreatif kepada generasi muda G20 dan dunia.
Di sisi lain, Zainudin mencatat ada lebih dari 1,8 miliar anak muda di dunia saat ini. Dia pun menyaksikan bagaimana anak muda mengambil peran untuk memecahkan masalah, terutama di era pandemi.
“Hal ini juga membuktikan bahwa pemuda sebagai agen perubahan memiliki solusi untuk setiap situasi yang menantang. Dan kita harus berada di sana untuk mendukung dan mendorong generasi muda kita untuk berkembang dan meningkatkan kapasitas mereka untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Co-Chair Y20 Indonesia 2022, Michael Victor Sianipar menyampaikan anak muda harus terus mendapat kesempatan, termasuk menjadi pemimpin untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dunia. Penyelenggaraan Y20 kali ini diharapkan menjadi salah satu cara untuk mewujudkan hal itu.
Michael menyampaikan delegasi Y20 datang dari berbagai latar belakang, mulai dari pemerintahan hingga swasta.
“Jadi delegasi Y20 akan berdiskusi untuk mencapai konsensus dalam melihat dan mencari solusi dari permasalahan yang ada,” ujar Michael.
Michael menyampaikan ada empat isu yang akan dibahas oleh para delegasi Y20, yakni Ketenagakerjaan Pemuda; Transformasi Digital; Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni; dan Keberagaman dan Inklusi.
Pasca Kick Off Meeting, dia berkata akan diselenggarakan pre-summit Y20 di Palembang, Manokwari, Mandalika, dan Balikpapan. Sedangkan acara utama Y20 akan diadakan di Jakarta dan Bandung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: