Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti menyoroti keras perihal peluncuran lagu mars dan himne lembaga antirasuah yang dibuat oleh istri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, yakni Ardina Safitri.
Diketahui, kegiatan peluncuran yang berlangsung di Gedung Penunjang KPK itu dibarengi dengan penyerahan hak cipta secara langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Menurutnya, kegiatan itu sangat memalukan dan menganggap adanya unsur nepotisme.
Baca Juga: Dirinya dan KPK Kena Sorot karena Heboh Baliho, Firli Bahuri Tegas: Terus Terang Saya...
"Bukan saja memalukan, tetapi sekaligus menyempitkan makna nepotisme, konflik kepentingan, dan transparansi dari etika pejabat publik," ujar Ray kepada GenPI.co, Minggu (20/2/2022).
Bahkan, banyak sekali argumen yang membela Firli Bahuri lantaran memberi penghargaan kepada istrinya sendiri. Padahal, argumen tersebut berkeinginan menghilangkan unsur nepotisme.
"Bukan sebagai argumen atau sekadar membela saja, tetapi juga berpotensi meminimalisasi praktik nepotisme dan menjauhkan diri dari praktik konflik kepentingan," terangnya.
Dia menambahkan, boleh saja jika masyarakat umum memberikan dukungan seperti yang dilakukan oleh istri Firli. Namun, istri ketua KPK itu juga harus paham soal konflik kepentingan.
"Keluarga komisioner KPK seharusnya tidak perlu terlibat dalam aktivitas tindakan yang dapat mengundang cibiran publik pada kerja-kerja pemberantasan korupsi dan khususnya KPK," tuturnya.
Sebelumnya, Yasonna Laoly menyerahkan 2 hak cipta lagu mars dan himne kepada KPK yang dibuat oleh istri Firli Bahuri, Ardina Safitri. Penyerahan itu dilakukan secara langsung oleh Yasonna kepada Firli Bahuri dalam acara Launching Lagu Mars dan Himne KPK di Aula Gedung Merah Putih.
"Lagu mars dan himne ini kini hak ciptanya milik KPK," ungkap Yasonna Laoly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: