Ini 5 Janji Besar Elon Musk soal Pasang Chip di Otak Manusia, Berani Coba?
Kredit Foto: Reuters/Joe Skipper
Melansir Fortune di Jakarta, Rabu (23/2/22) menangani klaim terbesar Musk mengenai implan otak Neuralink:
1. Chip otak Neuralink akan menyelamatkan kita dari AI penghancuran
“Bahkan dalam skenario AI, kita akan tertinggal. Tetapi dengan antarmuka mesin-otak, kita benar-benar dapat melanjutkan perjalanan,” kata Musk.
Pertama, jenis superintelligence yang ditakuti Musk tetap fiksi ilmiah banyak yang berpikir itu setidaknya dapat terjadi dalam beberapa dekade.
Kedua, Musk membayangkan antarmuka otak-komputernya sebagai mekanisme komunikasi dua arah, jadi bahkan jika Neuralink berhasil mewujudkan visi besar Musk, implan otaknya dapat dengan mudah digunakan oleh mesin super cerdas untuk mengendalikan manusia sebagai sarana untuk memastikan dominasi mereka atas mesin super cerdas.
Namun, kemajuan teknologi yang diperlukan untuk memungkinkan penggabungan otak-komputer dengan bandwidth tinggi semacam itu juga masih bertahun-tahun, bahkan beberapa dekade jauhnya.
2. Chip otak akan memulihkan mobilitas orang dengan cedera tulang belakang
Pada April 2020, tim peneliti melaporkan bahwa mereka telah berhasil memulihkan sensasi pada tangan seorang peserta penelitian dengan cedera tulang belakang yang parah menggunakan sistem BCI (brain computer interface).
Klaim Musk untuk memulihkan mobilitas dengan BCI dapat dijangkau dengan baik. Tetapi masih ada pertanyaan tentang seberapa banyak fungsionalitas yang dapat dihasilkan sistem tersebut dan seberapa mudah bagi pasien untuk belajar menggunakannya. Keamanan jangka panjang dari memiliki implan di otak manusia juga masih menjadi pertanyaan besar.
3. Chip otak akan mengobati kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson
Ada teknologi saat ini seperti stimulasi otak dalam yang sudah dapat melakukan beberapa hal ini. Neuralink berpotensi lebih maju dalam perawatan ini. Tetapi konfigurasi perangkat Neuralink saat ini, yang memiliki elektroda yang ditanam di dekat permukaan lapisan luar otak, yang dikenal sebagai korteks, tidak diatur untuk melakukan stimulasi otak dalam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami