Aset pengelolaan asuransi dan dana pensiun perlu disusun sedemikian rupa agar mampu memenuhi kewajiban dan kebutuhan aliran dana (Cashflow) untuk pembayaran klaim dan manfaat di masa mendatang.
Direktur Bisnis BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) Pantro Pander Silitonga mengatakan, untuk dapat mencapai itu pihaknya telah merumuskan suatu istilah yang disebut Liabilities Driven Investment (LDI).
Baca Juga: Ini Masalah Yang Menggangu Liabilitas Asuransi di Indonesia
Rumusan tersebut bertujuan untuk memastikan perusahaan asuransi maupun dana pensiun dapat memenuhi liabilitas jangka pendek, menengah, hingga panjang.
"LDI menekankan kepada capital preservation dimana strategi investasi itu di matchingkan dengan profil dari liabilitas dan kebutuhan dari profile investor," ujar Pantro dalam seminar virtual, Rabu (23/2/2022).
Pantro mengatakan, syarat utama dari LDI adalah untuk benar-benar mampu dalam memetakan portofolio yang ada terkait profile liabilitas maupun kebutuhan likuiditas.
Setelahnya baru masuk ke alokasi aset daripada investasi yang dibagi menjadi tiga, salah satunya adalah aset inti atau aset yang ditujukan untuk memenuhi kewajiban dan kebutuhan likuiditas.
"Aset inti ini risk profilnya adalah aset yang berisiko relatif lebih rendah seperti surat berharga negara, penempatan uang di bank maupun obligasi dengan rating tinggi," ujarnya.
Kemudian ada aset surplus atau kelebihan aset setelah pemenuhan kewajiban sesuai liabilities profile. Pantro mengatakan di aset ini perusahaan dapat melakukan optimalisasi daripada giop, dengan begitu aset yang direalisasikan di aset surplus bisa direalisasikan dengan aset yang lebih tinggi.
"Seperti misalnya efek yang bersifat ekuitas, SBN dengan potensi return lebih tinggi atau reksadana yang sifatnya potensi return yang lebih tinggi," ungkapnya.
Baca Juga: Gelombang Pandemi Kian Tinggi, Cekpremi.com Tawarkan Asuransi untuk Virus Omicron
Selanjutnya ada aset investasi atau aset yang bisa dikatakan tidak likuid. "Kami sarankan untuk di convert sebagai marketable sekurity seperti misalnya aset properti dan juga penyimpanan langsung dalam bentuk saham," ujarnya.
"Tiga hal tersebut yang kami pakai untuk mengalokasikan aset-aset investasi dan kami yakin bisa berlaku di perusahaan asuransi dan perusahaan dana pensiun khususnya yang bersifat dana pasti," imbuhnya.
Dengan penerapan LDI dengan prudent manajemen dan profesionalisme menurutnya perusahaan asuransi akan mampu memberikan proteksi yang dijanjikan dan dana pensiun juga dapat memenuhi kewajiban kepada peserta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: