Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN terus berupaya mengatasi masalah kesenjangan ekonomi.
Hal tersebut dilakukan dengan intervensi pada UMKM berupa pemberian modal dan pendampingan. Menurutnya hal itu akan memberikan efek yang kuat untuk mengakselerasi kesejahteraan pelaku usaha.
Baca Juga: Erick Thohir Harap Perbankan Nasional di Luar Negeri Dapat Melebarkan Bisnis Internasional
"Covid-19 ini sangat menekan secara ekonomi, karena ada keterbatasan bergerak sehingga muncul kesenjangan ekonomi. Karena itu perlu diintervensi, dan caranya adalah di BUMN mencoba menyeimbangkan apa yang menjadi ketidakseimbangan itu," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (23/2/2022).
Untuk itu, Erick mengajak pelaku usaha untuk senantiasa memanfaatkan adanya penyaluran kredit dengan bunga yang terjangkau di BRI. Dengan begitu, pelaku usaha punya tambahan stimulus untuk meningkatkan produktivitas usaha.
Sebagaimana diketahui, BRI merupakan bank penyalur kredit mikro terbesar di Indonesia. Sepanjang 2021 BRI secara konsolidasi telah menyalurkan total kredit sebesar Rp 1.042,97 triliun. Penyaluran itu didominasi oleh segmen mikro sebesar Rp483,9 triliun dan segmen kecil &menengah sebesar Rp240,35 triliun.
Dengan adanya digitalisasi telah mengatasi masalah ruang dan waktu dalam aktivitas usaha. Kondisi ini lah yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha agar bisa mengeruk omzet secara optimal.
Baca Juga: Dukung UMKM, Bank DBS Indonesia Sediakan Solusi Perbankan Digital Terintegrasi di Aplikasi CARInih
"Dengan segala kerendahan hati, kita berharap para pedagang yang ada di pasar juga bekerja sama dengan Himbara, salah satunya BRI. supaya bisa pendanaan murah dan BRI juga sedang membangun yang namanya ekosistem pasar online agar apa barang-barang bapak yang jual yang Ibu jual dapat langsung terkoneksi kepada pembeli di mana saja. Kami di BUMN insya Allah terus mendampingi," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar