Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Pemulihan Ekonomi, Menparekraf Resmikan 12 Desa Kreatif di Jembrana Bali

Dorong Pemulihan Ekonomi, Menparekraf Resmikan 12 Desa Kreatif di Jembrana Bali Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi menetapkan Desa Candikusuma di Jembrana, Bali, sebagai desa kreatif. Penetapan Desa Candikusuma sebagai desa kreatif adalah yang pertama menyusul dikeluarkannya Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kepmen) Nomor KM/107/KD.03/2021 Tahun 2021 tentang Panduan Pengembangan Desa Kreatif. 

Dia mengatakan, penetapan desa kreatif ini sebagai upaya untuk mengembangkan dan menggali potensi kreativitas masyarakat desa sehingga menjadi kekuatan dalam upaya pemulihan ekonomi termasuk membuka lebih luas lapangan kerja. 

Baca Juga: Menparekraf Tingkatkan Nilai Tambah Komoditas Cokelat Ekasari Jembrana Bali Melalui Program BEDAKAN

"Kami sangat mengapresiasi upaya ini karena desa kreatif ini menjadi program prioritas kita. Dan di Kabupaten Jembrana ini peluangnya sangat besar, tadi kita melihat produk-produk ekonomi kreatif seperti kuliner dan lainnya," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Menurut dia, desa Kreatif merupakan sebuah kawasan yang terletak di wilayah administratif desa/kelurahan yang masyarakatnya telah mengembangkan produk unggulan di satu atau lebih dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang memberikan nilai tambah dan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi desa. 

Selain kuliner, lanjutnya, di Desa Candikusuma juga terdapat potensi ekonomi kreatif subsektor penerbitan. Untuk itu pemerintah akan terus mendorong pengembangan berbagai potensi yang ada. 

"Sektor penerbitan ini bisa kita kembangkan dan kami akan kembangkan. Selain destinasi, juga infrastruktur ekonomi kreatif. Kita juga punya program yang bisa kita kerja samakan untuk membangkitkan ekonomi dan membuka peluang usaha dengan terciptanya lapangan kerja," ujar Sandiaga. 

Secara khusus Menparekraf Sandiaga mengapresiasi keberpihakan dari Pemkab Jembrana dalam mengembangkan Jegog. Yakni musik gamelan atau kesenian karawitan asli Bali yang dimainkan dengan instrumen yang terbuat dari bambu. Nantinya potensi ini bisa menjadi salah satu yang disuguhkan kepada para tamu atau delegasi Presidensi G20 Indonesia di Bali. 

Sementara Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, mengapresiasi dukungan dari Kemenparekraf dalam upaya pengembangan potensi di Kabupaten Jembrana, khususnya melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Baca Juga: Dorong Kebangkitan Ekonomi, Menparekraf: Sektor Ekraf Jadi Lokomotifnya

Ia mengatakan, Pemkab Jembrana telah mempersiapkan rancangan pengembangan ekonomi kreatif, salah satunya kesenian Jegog. 

"Saya sampaikan bahwa Jegog ini materialnya susah sekali kita dapatkan, karena bambu besar ini bukan berada di kabupaten kita. Tetapi saya sudah menanam bambu untuk persiapan ini.  Kami sudah mencanangkan gerakan menanam bambu untuk melestarikan Jegog," kata I Nengah Tamba.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: