Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Serang Ukraina, Pasukan NATO Bergerak Perkuat Sayap Timur

Rusia Serang Ukraina, Pasukan NATO Bergerak Perkuat Sayap Timur Kredit Foto: Reuters/Belta/Vadim Yakubyonok
Warta Ekonomi, Brussels -

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan memperkuat pasukan di sayap timur wilayah sekutu. Demikian ditegaskan Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Kamis, setelah Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina.

"Dalam beberapa hari dan pekan mendatang, akan ada lebih banyak (tentara), sehingga kami akan terus meningkatkan dan memperkuat keberadaan kami di bagian timur (wilayah) sekutu," kata dia kepada awak media di Brussel.

Baca Juga: Catat! Ini Skenario Kemenlu Amankan WNI di Tengah Serangan Rusia ke Ukraina

NATO, tegas Stoltenberg, juga mengaktifkan rencana pertahanannya untuk memfasilitasi pergerakan tentara secara lebih cepat.

Seperti dilansir laman Voi, konvoi 130 pasukan tentara Jerman dan 60 kendaraan telah tiba di Lithuania, Kamis. Jumlah itu baru setengah dari pasukan Jerman di NATO yang akan di tempatkan.

Presiden Lithuania Gitana Nauseda mengatakan, Kanselir Jerman Olof Scholz telah memastikan bahwa tentara Jerman diberikan otoritsasi untuk berperang mempertahankan Lithuania. 

"Tentara Jerman di teritori kita untuk mempertahankan kita, dan jika ada ancaman terhadap Lithuania, mereka akan melaksanakan tugasnya," ujar Nauseda mengutip kantor berita Reuters.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) telah mengumumkan operasi militer di Ukraina. Putin memperingatkan kepada negara lain bahwa, setiap upaya yang mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah mereka lihat.

Putin mengatakan, operasi militer itu diperlukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina timur. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, mengabaikan permintaan Rusia untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menawarkan jaminan keamanan kepada Moskow.

Putin menegaskan, tujuan Rusia menggelar operasi militer bukan untuk menduduki Ukraina. Dia mengatakan, operasi militer Rusia bertujuan untuk memastikan demiliterisasi Ukraina. 

Putin mendesak prajurit Ukraina untuk segera meletakkan senjata dan pulang. Saat Putin berpidato di televisi, sebuah ledakan besar terdengar di Kyiv, Kharkiv dan daerah lain di Ukraina.

Gambar terbaru yang dirilis oleh perusahaan citra satelit Maxar Technologies menunjukkan, pasukan Rusia dan peralatan militer dikerahkan dalam jarak 10 mil dari perbatasan Ukraina, dan kurang dari 50 mil dari kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv. Pada Kamis pagi, wilayah udara di seluruh Ukraina ditutup untuk lalu lintas udara sipil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: