- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Perang Rusia-Ukraina Picu Harga Migas Naik, PKS Desak Pemerintah Siapkan Solusi
Pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk perang dengan Ukraina mengakibatkan harga-harga komoditas energi internasional seperti minyak dan gas melonjak. Terkait hal tersebut, anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, minta Pemerintah mengantisipasi masalah ini jangan dengan mengorbankan rakyat melalui cara menaikkan harga energi domestik.
“Fraksi PKS minta Pemerintah cepat mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk tersebut dan tidak mengambil solusi gampangnya saja dengan mengorbankan rakyat melalui cara menaikkan harga BBM, gas LPG, dan listrik domestik,” kata Mulyanto dalam keterangan pers yang diterima di Sumedang, Jumat (25/2/2022).
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Berkecamuk, IHSG dan Bursa Asia Ngamuk!
Menurut Mulyanto, pemerintah harus memberi perhatian khusus dan bekerja ekstra keras untuk mencari jalan keluar mengatasi persoalan lonjakan harga komoditas energi dunia ini agar masalah ini tidak merembet dan berpengaruh negatif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.
Sebab, Indonesia saat ini sudah termasuk dalam kelompok negara net importer migas, terutama BBM dan gas LPG. Kenaikan harga migas dunia secara langsung akan berpengaruh negatif bagi perekonomian nasional.
“Pemerintah jangan sekedar latah dengan menaikkan harga BBM, gas LPG, dan listrik domestik. Kalau langkah ini yang diambil, maka diduga dapat memicu inflasi. Yang menderita adalah masyarakat luas.
Harga LPG dan BBM non subsidi baru-baru ini sudah naik. Termasuk juga komoditas minyak goreng, kedelai dan daging sapi. Sementara pandemi Covid-19 masih belum beranjak turun dan daya beli masyarakat belum pulih benar. Jadi Pemerintah diminta untuk tidak menambah beban masyarakat yang sudah berat ini,” kata Muluyanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar