China Tolak Sebut Serangan Rusia ke Ukraina sebagai Invasi, Taiwan Mulai Siaga Tinggi
Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, berpendapat bahwa Presiden Xi Jinping memegang kunci yang bisa mendorong Presiden Putin menghentikan invasi ke Ukraina.
"China satu-satunya negara yang dapat menelepon Presiden Putin sekarang dan memintanya untuk berhenti dari kesalahan fatal yang sedang dia lakukan saat ini," katanya.
"Mereka (Pemerintah China) tidak siap untuk melakukan hal itu," tambah Menteri Dutton.
"Mereka mungkin menunggu apa reaksi dunia sehingga mereka dapat membuat perhitungan sendiri terkait dengan isuTaiwan," katanya.
Taiwan bersiaga penuh
Di tengah eskalasi situasi di Ukraina, Angkatan Udara Taiwan kembali bersiaga tinggi pada hari Kamis (24/02) setelah sembilan pesawat militer China yang memasuki zona pertahanan udara Taiwan.
Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, tindakan militer China itu terjadi pada hari yang sama ketika Rusia menginvasi Ukraina.
Disebutkan, delapan pesawat tempur J-16 China dan satu pesawat pengintai Y-8 terlibat terbang di daerah timur laut Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.
Angkatan Udara Taiwan mengirim pesawat memperingatkan pesawat-pesawat China tersebut.
Selain itu, mereka juga mengerahkan rudal pertahanan udara untuk "memantau kegiatan" pesawat-pesawat China.
Taiwan telah mencermati krisis Ukraina karena khawatir bahwa China mungkin mencoba memanfaatkan situasi itu di Taiwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: