Tak Hanya Bandingkan Suara Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing, Ini Kontroversi Lain Menag Yaqut
2. Mengucapkan Selamat Hari Raya Naw Ruz ke Komunitas Baha’i
Menag Gus Yaqut memberikan ucapan selamat hari raya Naw Ruz 178 EB kepada komunitas Baha’i. Hal ini menjadi kontroversi karena Baha’I dianggap sebagai salah satu aliran sesat di Indonesia.
Kementerian Agama juga menyatakan bahwa Baha’I merupakan sebuah agama tersendiri yang tidak terkait dengan agama manapun. Itulah kontroversi Menag Gus Yaqut yang kedua.
3. Doa Semua Agama
Gus Yaqut pernah memberikan usulan mengenai mengucapkan doa semua agama sebelum memulai rapat di Kementerian Agama. Ia meminta semua kegiatan Kemenag tidak hanya diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran melainkan semua agama yang diakui di Indonesia.
Gus Yaqut menambahkan bahwa Kementerian Agama memayungi semua agama yang diakui di Indonesia yang mana hal ini harus ditunjukkan dalam acara-acara Kemenag.
4. Membandingkan Suara Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing
Kontroversi terbaru terjadi usai mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Ia menegaskan bahwa tidak ada pelarangan penggunaan pengeras suara di tempat ibadah.
Aturan tersebut dibuat untuk membuat masyarakat semakin harmonis. Ia kemudian mengumpamakan jika tinggal di wilayah banyak anjing yang mengeluarkan suara keras secara bersamaan yang dapat mengganggu.
Demikian adalah sederet kontroversi Menag Gus Yaqut, mulai dari mengafirmasi hak berama kelompok Syiah dan Ahmadiyah hingga membandingkan suara toa masjid dengan suara gonggongan anjing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: