Haji Giring Ganesha Mundur Jadi Capres, PSI Klaim 9 Nama Potensial Dikerucutkan Lagi Selama 9 Bulan
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusung sembilan nama calon jagoan di Pilpres 2024. Dua di antaranya adalah tokoh parpol lain. Partai pendukung Pemerintahan Jokowi ini menilai tokoh-tokoh yang diusungnya berkualitas dan berprestasi.
“Iya, benar kami melihat sosok bukan partainya,” ujar Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo dilansir dari Rakyat Merdeka, kemarin.
Pernyataan ini merupakan tanggapan atas manuver PSI di menggelar konvensi bertajuk ‘Rembuk Rakyat Mencari Penerus Jokowi’ dengan menyodorkan sembilan tokoh nasional kepada publik.
Mereka adalah Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak; Menteri BUMN, Erick Thohir; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Menkopolhukam, Mahfud MD; Panglima TNI, Muhammad Andika Perkasa.
Baca Juga: Semua Sedih! Sebut Nama Jokowi, Giring Kasih Kabar Mengejutkan: Saya Haji Giring Ganesha Mundur…
Kemudian, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Mendagri Tito Karnavian, presenter Najwa Shihab; dan Menteri Keuangan; Sri Mulyani Indrawati. Menariknya, dua di antaranya merupakan tokoh parpol lain. Yaitu, Emil Dardak dari Partai Demokrat, dan Ganjar Pranowo dari PDIP.
Dijelaskan, sembilan nama yang muncul ini berangkat dari riset dan hasil penjaringan aspirasi yang dilakukan PSI. Nantinya, sembilan nama ini akan dikuliti selama sembilan bulan, hingga nantinya akan muncul satu nama jagoan PSI di Pilpres 2024. “Inilah yang akan dipertajam melalui mekanisme Rembuk Rakyat sampai November 2022 nanti,” katanya.
Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (Kabar) ini menegaskan, sembilan nama yang digodok PSI itu diklaim penjelmaan kehendak rakyat. Berbasis kualitas dan prestasi. Misalnya, Gubernur Ganjar, meraih tiga kali provinsi terinovatif Government Award 2019, 2020, dan 2021.
Demikian juga dengan Emil Dardak. Politisi Partai Demokrat itu dinilai sebagai salah satu pemimpin muda yang kompeten, bersih dan berprestasi. Apalagi, PSI dengan Emil memiliki kedekatan di Pilgub Jatim lalu sebagai salah satu partai pendukung Khofifah-Emil.
Mengenai keputusan Ketua Umum PSI, Giring mundur sebagai capres, Bimmo menerimanya. Apalagi, keputusan itu berbasis aspirasi dan ekspektasi konstituen PSI. Di mana, Giring merasa masih harus belajar mendengarkan rakyat di tahun 2024 untuk mencapai level Presiden Jokowi ketika maju sebagai capres.
Baca Juga: Rama-ramai Ketum Parpol Minta Pemilu Ditunda, Surya Paloh Ambil Sikap Menggelegar, Simak!
Hal senada disampail Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PSI, Satia Chandra Wiguna. Menurutnya, program Rembuk Rakyat ini bukan hanya persoalan mendongkrak suara partai semata. Proses penjaringan ini, menurutnya adalah bagian kerja PSI menjalankan fungsinya sebagai partai politik.
“Yaitu, kata Chandra, parpol wajib melakukan pendidikan politik, salah satunya adalah mendukung suksesi kepemimpinan,” pungkasnya.
Menganalisa ini, Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA), Hendra Setyawan menilai bursa capres PSI ini adalah upaya mendongkrak suara partai menjelang Pemilu 2024. Termasuk, mengusung kader parpol lain. [BSH]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto