Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Adakan Pelatihan, BPDPKS Harapkan Petani Sawit Jadi Sumber Ilmu Keterpaduan Sektor Hulu dan Hilir

Adakan Pelatihan, BPDPKS Harapkan Petani Sawit Jadi Sumber Ilmu Keterpaduan Sektor Hulu dan Hilir Petani merawat bibit kelapa sawit di Desa Bunde, Kecamatan Sampaga, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (8/4/2021). Permintaan bibit kelapa sawit yang dijual Rp15.000 hingga Rp23.000 per pohon tersebut meningkat selama musim penghujan tahun ini. | Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan pelatihan bagi usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK) mengenai promosi digitalisasi dan hilirisasi produk sawit.

Atas pelatihan ini, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Ujang Rahmat berharap pelatihan ini dapat memberikan ilmu di hulu sekaligus keterpaduan di hilir.

Baca Juga: Sejalan G20, BPDPKS Gelar Pelatihan Promosi Digitalisasi dan Hilirisasi Produk Sawit UKMK

"Kita dihadapkan pada isu kemajuan pemasaran melalui platform digital atau elektronik. Kemajuan ini semakin kencang pada saat kita mengalami Covid-19 dan akan tetap seperti ini walaupun Covid-19 sudah selesai. Oleh karena itu, ini adalah kesempatan untuk para petani dan pekebun, khususnya kelapa sawit, untuk siap memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut," kata dia saat pembukaan acara pelatihan yang dipantau secara virtual, Selasa (1/3/2022).

Di sisi lain, ia juga menyoroti pentingnya akses pasar bagi para pelaku UKMK. Ujang mengatakan para pelaku UKMK dapat membuat produk-produk olahan kelapa sawit berserta turunnya, tetapi hal ini tidak menjamin produk mereka dapat bersaing di ekosistem pasar.

"Petani buat minyak goreng, pasti bisa. Tapi, apakah mampu bersaing dengan Bimoli, Sania, dan lain-lain? Begitu pula dengan sabun. Pertanyaannya, apakah para pembeli akan memilih produk buatan UMKM atau produk yang telah dikenalĀ brand-nya ketika di supermarket? Oleh karena itu, harus ada akses pasar yang inklusif agar bisa bersaing," paparnya.

Baca Juga: Salah Satunya Serap Banyak TK, Sawit Berkontribusi Besar Bagi Penduduk Riau

Dalam hal ini, dia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarpihak, termasuk pemerintah, untuk menciptakan akses pasar yang inklusif.

"Penting untuk kita pikirkan bagaimana jalur pasarnya, ini yang kemudian akan dilatih pada kegiatan ini untuk menciptakan pasar yang inklusif," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: