Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apple, Netflix, TikTok Menyerang Balik Konten Media Pemerintah Rusia, Begini Isinya

Apple, Netflix, TikTok Menyerang Balik Konten Media Pemerintah Rusia, Begini Isinya Kredit Foto: Reuters/Belta/Vadim Yakubyonok

Meta, perusahaan induk dari aplikasi media sosial populer Facebook dan Instagram, membatasi akses ke media pemerintah Rusia, seperti RT, di Ukraina dan di seluruh Uni Eropa.

RT, yang dibiayai oleh Federasi Rusia, meluncurkan saluran berita internasional pertamanya pada tahun 2005 dan sekarang tersedia di lebih dari 100 negara, menurut situs webnya. Perusahaan media itu mengatakan memiliki sembilan saluran TV dan mengklaim "menciptakan berita dengan keunggulan bagi pemirsa yang ingin Mempertanyakan Lebih Banyak."

Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Industri Perfilman Rusia Setelah Hollywood Ambil Langkah Berani

“RT meliput kisah-kisah yang diabaikan oleh media arus utama, memberikan perspektif alternatif tentang urusan terkini, dan memperkenalkan sudut pandang Rusia kepada audiens internasional tentang peristiwa-peristiwa global besar,” kata outlet itu di situs webnya.

Tetapi politisi dan pengamat industri telah menyuarakan keprihatinan bahwa RT menyimpan propaganda Rusia.

“Ini jelas merupakan corong pemerintah Rusia,” Kathryn Stoner, seorang profesor ilmu politik Universitas Stanford dan penulis “Russia Resurrected: Its Power and Purpose in a New Global Order,” mengatakan kepada The Times pekan lalu.

Wakil presiden Meta untuk urusan global Nick Clegg mengatakan bahwa perusahaan sekarang menurunkan konten yang diposting oleh media Rusia yang dikendalikan negara, “membuat mereka lebih sulit ditemukan di seluruh platform [perusahaan],” dan telah membatasi akses ke RT dan Sputnik di Ukraina dan Uni Eropa.

Prioritas perusahaan, kata Clegg, “adalah untuk memastikan bahwa orang dapat terus menggunakan aplikasi dan layanan kami dengan aman dan terlindungi,” termasuk di Rusia. Perusahaan telah menerima pukulan balik dari otoritas Rusia untuk pos pemeriksaan fakta yang dibuat oleh media yang dikelola pemerintah Rusia dan telah memblokir media tersebut untuk mendapatkan pendapatan iklan di platformnya.

RT dan Sputnik tidak segera menanggapi permintaan komentar. Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada CNN, Wakil Pemimpin Redaksi RT Anna Belkina, menolak kritik oleh orang lain dari outletnya. 

“Ketika menyangkut suara Rusia, atau hanya perspektif yang berbeda, itu tidak diperbolehkan ada di ruang media yang bebas,” kata Belkina dalam sebuah pernyataan, yang dikutip oleh CNN.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: