Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pintek: 'Education Embedded Financing' Sebagai Solusi UKM Pendidikan di Tengah Pandemi

Pintek: 'Education Embedded Financing' Sebagai Solusi UKM Pendidikan di Tengah Pandemi Kredit Foto: Nuzulia Nur Rahma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelaku usaha/UKM pendidikan, selaku tulang punggung pengadaan sekolah, sangat memerlukan dukungan akses pendanaan. Menurut Data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) 2021, terdapat 46,6 juta pelaku UMKM yang belum mendapatkan akses pembiayaan perbankan karena terbatasnya jangkauan pendanaan dari Bank maupun P2P lending. 

Pintek, sebagai perusahaan financial technology peer-to-peer lending untuk pendidikan, mendukung inklusi keuangan di Indonesia dengan mengadopsi pendanaan tertanam (embedded financing) melalui kerja sama dengan produsen kebutuhan pendidikan dan mitra resmi SIPLah.

Baca Juga: Perkuat Imunitas, Pelaku UMKM Lakukan Vaksinasi Booster

Dalam acara yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (02/03) dengan konsep education embedded financing, Pintek menyediakan layanan bagi pelaku usaha/UKM pendidikan untuk memiliki kesiapan modal untuk pengadaan produk pendidikan. Dengan begitu, sekolah dapat mempersiapkan serta meningkatkan sarana prasarana untuk penerapan kurikulum Merdeka Belajar dengan tepat waktu, sehingga mengurangi learning loss yang terjadi.

Tommy Yuwono, Co-Founder dan Direktur Utama Pintek mengatakan, kebutuhan sekolah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar dapat terpenuhi dengan dukungan yang tepat. Sarana dan prasarana sekolah dapat disediakan oleh para pelaku usaha/UKM pendidikan dengan manajemen supply chain dan permodalan yang tepat juga.

"Dengan menerapkan ‘education embedded financing’ ini, Pintek memberikan kemudahan bagi pelaku usaha/UKM pendidikan untuk memenuhi kebutuhan modal pengadaan. Kebutuhan ini sangat besar, hingga miliaran rupiah, terutama bagi usaha yang memiliki banyak pelanggan sekolah. Pintek sudah siap dana, sehingga UKM tidak perlu khawatir lagi, dan sekolah pun dapat merasa aman karena barang pasti sampai," jelasnya.

Untuk menerapkan education embedded financing, Pintek bekerja sama langsung dalam supply chain untuk menanamkan akses pendanaan di titik-titik penyaluran ke pelaku usaha/UKM pendidikan, seperti principal, distributor, reseller besar, dan mitra SIPLAH. 

“Solusi ‘education embedded financing’ ini dapat membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis pendidikan di berbagai skala. Harapannya, seluruh pelaku usaha/UKM pendidikan bisa memiliki akses pendanaan, dan dapat memenuhi kebutuhan sekolah sehingga Merdeka Mengajar dapat terealisasi,” tambah Tommy.

Baca Juga: Aliansi 58 UMKM Dorong Sandiaga Uno Menjadi Presiden Untuk Pulihkan Perekonomian

Hingga saat ini, Pintek dan afiliasinya telah mendukung lebih dari 2.750 institusi pendidikan dan 100 pelaku usaha/UKM pendidikan untuk menjangkau lebih dari 650,000 siswa yang tersebar di 29 dari 34 provinsi di Indonesia serta menyediakan konten edukasi keuangan kepada masyarakat dengan 1,350,000 pengunjung unik setiap bulan.

"Pintek akan selalu terbuka untuk merangkul seluruh institusi pendidikan di Indonesia hal ini sejalan dengan misi dari Pintek untuk melayani sektor pendidikan," tutup Tommy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: