Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usulan Penundaan Pemilu 2024 Mencuat, Pengamat Ungkap Faktor Munculnya

Usulan Penundaan Pemilu 2024 Mencuat, Pengamat Ungkap Faktor Munculnya Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Managing Director of Paramadina Public Policy Institute, Ahmad Khoirul Umam mengungkapkan beberapa alasan di balik usulan penundaan Pemilu 2024 mendatang yang diusulkan oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Umam mengatakan, pendanaan politik dari sektor swasta masih terbatas. Sebab, masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Baca Juga: Fahri Hamzah Wanti-Wanti Jokowi Jangan Lakukan Ini Jika Tidak Ingin Menanggung Derita

"Maka satu-satunya opsi pengumpulan dana politik oleh partai-partai di lingkaran pemerintah adalah lewat public funds, salah satunya dari APBN," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/3/2022).

Selain itu, jelas dia, di tengah ekonomi yang tertekan akibat pandemi Covid-19 pula banyak proyek pengadaan yang tidak substansial, serta bukan menjadi prioritas kebutuhan rakyat yang mulai bermunculan. 

"Seperti pengadaan alutsista, hingga proyek Ibu Kota Negara (IKN) di tengah ekonomi negara yang sedang tidak sehat," ujarnya. 

Umam mengatakan, usulan Cak Imin merupakan buying time strategy atau strategi mengulur waktu ketika elektabilitas bursa Capres lebih didominasi oleh tokoh-tokoh non parpol atau tokoh yang tidak punya kendali atas parpol. 

"Praktis tokoh parpol yang punya elektabilitas memadai hanya Prabowo Subianto dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," tegasnya.

"Artinya upaya pengunduran Pemilu ini adalah strategi mengulur waktu agar elektabilitas tokoh-tokoh pejabat publik non parpol mengempis seiring berakhirnya periode kepemimpinan mereka," tandasnya. 

Lebih lanjut menurutnya, suara pengusaha yang berusaha mempertahankan kepentingan bisnis mereka yang khawatir terdampak oleh perubahan struktur kekuasaan nasional.

"Karena itu argumen pengunduran Pemilu besar kemungkinan di-drive oleh perselingkuhan kepentingan ekonomi-politik yang menjadi representasi kekuatan oligarki baru, yang berselancar dalam ruang demokrasi," tutur dia.

Baca Juga: Survei Capres, Bukan AHY Atau Anies Baswedan, Ini Dia Sosok yang Banyak Dipilih untuk 2024

Umam berharap agar membiarkan konstitusi berjalan dan jangan ubah sesuai keinginan. Biarkan rakyat memberi evaluasi bagi pemerintahan yang konstitusional.

"Dalam hal ini, parpol harus berani berkompetisi secara fair. Jangan permainkan demokrasi dan hak politik rakyat untuk kepentingan oligarki," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: