Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sanksi Kekayaan Makin Terlihat, Miliarder Top Rusia Kehilangan Rp1.150 Triliun

Sanksi Kekayaan Makin Terlihat, Miliarder Top Rusia Kehilangan Rp1.150 Triliun Kredit Foto: REUTERS/Maxim Shemetov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para taipan dan miliarder top Rusia telah kehilangan lebih dari USD80 miliar (Rp1.150 triliun) kekayaan dalam beberapa pekan terakhir. Mereka bisa merugi lebih banyak lagi ketika sanksi dan penyitaan mulai menggerogoti.

Gejolak ekonomi seputar invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina telah menghapus sekitar sepertiga dari kekayaan 20 miliarder terkaya Rusia dalam beberapa pekan terakhir, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Melansir CNBC International di Jakarta, Jumat (4/3/22) dampak sanksi terhadap oligarki ini bersama dengan runtuhnya rubel Rusia dan ekonomi disertai kemarahan global atas Ukraina, dengan cepat mengakhiri era bagi seluruh kelas elit Rusia di seluruh dunia.

Baca Juga: Miliarder Ini Sebut Sanksi Ekonomi ke Rusia Gak Solutif, Malah Akan Berdampak Buruk pada AS

Dua megayacht telah disita selama satu hari terakhir yaitu Dilbar 500 kaki milik Alisher Usmanov dan Amore Velo 280 kaki milik Igor Sechin. Para menteri Inggris menyerukan penyitaan properti Rusia di Inggris dan satuan tugas global baru telah dibentuk untuk memburu dan menyita aset milik Rusia yang dikenai sanksi.

Menurut para ahli Rusia, dampak keuangan mungkin baru saja dimulai. Usmanov dikenai sanksi oleh Uni Eropa pada hari Senin telah melihat kekayaannya turun USD1,7 miliar (Rp24,4 triliun) menjadi USD19,5 miliar (Rp280 triliun), menurut Bloomberg.

Orang terkaya Rusia dalam daftar, Vladimir Potanin hingga kini belum terkena sanksi telah kehilangan kurang dari seperempat kekayaannya, turun menjadi USD25 miliar (Rp359 triliun).

Namun banyak orang lain telah melihat kekayaan mereka terbelah dua. Pecundang terbesar dalam dolar adalah Gennady Timchenko pemilik Volga Group. Ia melihat kekayaannya turun dari USD22 miliar (Rp316 triliun) menjadi USD11 miliar (Rp158 triliun). Leonid Mikhelson, CEO perusahaan gas Rusia Novatek kehilangan USD10,5 miliar (Rp151 triliun), menyisakan USD22 miliar (Rp316 triliun).

Pecundang besar lainnya termasuk Alexei Mordashov, sang raja pertambangan Rusia. Ia diberi sanksi oleh Uni Eropa dan kekayaannya turun sebesar USD5,6 miliar (Rp80 triliun) menjadi USD22 miliar (Rp316 triliun). Menurut Forbes, setidaknya 12 orang Rusia telah jatuh dari daftar miliarder dalam beberapa pekan terakhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: