PPI Member ID Food secara berkelanjutan laksanakan program penurunan prevalensi stunting dengan memberikan bantuan secara berkala berupa makanan pokok untuk memenuhi gizi ibu dan anak berupa Susu formula, biscuit, daging ayam, kacang hijau, beras, telur ayam, dan gula pasir, di wilayah NTB sebagai wujud program TJSL Perseroan.
Berdasarkan tingginya angka prevalensi stunting di daerah Lombok Barat, bantuan rutin ini disalurkan setiap bulan selama satu tahun untuk melihat dan mengukur perkembangan keberhasilan program sebagai bentuk untuk menurunkan angka stunting.
“Dalam mengukur keberhasilan program ini, kami terus melakukan pemantauan ihwal bantuan yang diberikan agar tepat sasaran, dengan menunjuk petugas khusus untuk memonitoring kesehatan ibu dan anak, sekaligus terus mengedukasi pentingnya memperhatikan makanan yang dikonsumsi baik untuk kesehatan pertumbuhan bayi dan balita maupun kesehatan ibu yang sedang mengandung dan menyusui,” jelas Solihin, Pjs. Branch Manager PPI Cabang Mataram dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/3/2022). Baca Juga: Tekan Harga, PPI Sebar Ribuan Liter Minyak Goreng ke Pasar Tradisional
Berdasarkan laporan penyaluran setiap bulannya, kata Dia, program yang dimulai sejak Triwulan IV tahun 2021 dan telah berlangsung hingga saat ini berjalan dengan baik. Hal ini juga dibarengi dengan sinergi yang terjalin dengan Puskesmas Labuapi Lombok Barat dan PPI Cabang Mataram sebagai controller.
"Lebih dari 150 anak yang rutin diberikan bantuan oleh PPI dan di pantau kesehatannya melalui Puskesmas setempat. Sampai dengan tahap ke V program ini, PPI telah menyalurkan bantuan hampir Rp. 500 juta," tukasnya.
Program yang bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat proses penurunan stunting ini menjadi salah satu fokus PPI dalam menjawab tantangan pemerintah untuk menciptakan generasi unggul yang bebas stunting. PPI Berharap program ini dapat menghasilkan output yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat area NTB untuk mengentaskan stunting.
"Fokus TJSL kami di 2022 ini dirancang untuk mengedepankan para penerima manfaat terkait dengan ekosistem utama perusahaan dan arah transformasi serta program strategis unggulan korporasi, sehingga diharapkan menghasilkan creating shared, terarah sesuai roadmap korporasi, terukur dampaknya dan tentu saja akuntabilitas sesuai tata Kelola," ungkap Kepala Sekretaris Perusahaan PPI Noverita Anggraeni.
Lebih lanjut disampaikan Noverita bahwa peningkatan kapabilitas petani kopi agar berkualitas global, bedah warung pangan dan program pelatihan UMKM go ekspor selanjutnya akan menjadi perhatian PPI Member ID Food.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman