Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 terlihat gagah ketika mengurusi masalah radikalisme di tempat-tempat yang masyarakatnya mudah ditangani.
Namun, dua lembaga itu terlihat lemah ketika menghadapi terorisme di Papua.
"Di sana korban yang berjatuhan baik yang luka-luka atau mati karena ditembak dan dibunuh oleh KKB sudah cukup banyak, bahkan baru-baru ini, yaitu pada 2 Maret yang lalu, ada delapan karyawan Palapa Timur Telematika tewas ditembak KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak," kata Anwar dalam siaran pers, Senin (7/3).
Ketua PP Muhammadiyah itu juga menyampaikan evakuasi jenazah korban juga sempat terkendala lantaran cuaca dan baru dilakukan pada hari ini.
Anwar mengaku sedih melihat para korban yang berjatuhan itu sedang bekerja untuk kepentingan orang banyak, yaitu melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel. Hal ini jelas membuat masyarakat kecewa dengan negara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: