Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fadel Muhammad Minta Pemerintah Jaga Harga Pangan Jelang Ramadan dan Idulfitri

Fadel Muhammad Minta Pemerintah Jaga Harga Pangan Jelang Ramadan dan Idulfitri Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Fadel Muhammad, meminta Pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang momen Ramadan dan Idulfitri.

"Saya meminta Pemerintah, melalui kementerian, lembaga, dan stakeholder terkait, untuk memantau dan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan semua komoditas pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri. Jika tidak dipantau dan dijaga, harga-harga bisa naik lebih tinggi lagi," katanya di Jakarta, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga: Fadel Muhammad Harapkan Presiden Jokowi Pilih Anggota Dewan Komisioner OJK yang Terbaik

Fadel juga meminta Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan perhatian serius kepada faktor-faktor yang dapat melambungkan harga kebutuhan pokok, baik faktor domestik maupun global.

Sebagaimana diketahui, sejumlah komoditas pangan mengalami lonjakan harga selama periode awal tahun 2022 ini. Misalnya, kenaikan harga minyak goreng, kedelai, daging, hingga komoditas cabai.

"Pemerintah harus melihat berbagai faktor domestik dan global yang bisa menaikkan harga pangan, misalnya ketersediaan stok, produktivitas, dan harga komoditas global. Apalagi di tengah kondisi bergejolak sekarang akibat konflik geopolitik Ukraina-Rusia," paparnya.

Fadel Muhammad berharap pemerintah memiliki kebijakan intervensi dini guna mengatur harga beberapa komoditas yang selalu naik menjelang Ramadan dan Idulfitri.

"Beberapa komoditas pangan, seperti beras, minyak goreng, daging, cabai itu punya tendensi [harga] naik menjelang Ramadan dan Idulfitri. Saya harap pemerintah mengintervensi hal ini sejak dini agar masyarakat tidak terbebani," ujarnya.

Founder dan Komisaris Warta Ekonomi ini meminta pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dapat bersinergi dan berkolaborasi kuat di dalam mengendalikan harga, ketersediaan pasokan, serta kebijakan intervensi yang dibutuhkan.

"Sinergi dan kolaborasi kuat antar-stakeholder untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga pangan sangat dibutuhkan. Ini demi menjaga daya beli masyarakat kita," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: