Oknum Komisaris BUMN Ancam Nicho Silalahi, Slogan 'Akhlak' Kena Seret, Erick Thohir Mohon Siap-siap!
Salah seorang komisaris BUMN (PELNI), Dede Budhyarto mendapat perhatian waganet. Hal ini karena terjadi perang cuitan antara dirinya dan aktivis dan pegiat media sosial, Nicho Silalahi.
Ini Berawal dari orasi Nicho Silalahi soal polemik analogi gonggongan anjing dan pengeras suara yang dilontarkan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut.
Dalam potongan vidoe orasi Nicho terdengar jelas bagaimana suara kritik menghunjam sosok Menag tersebut.
Akhirnya sang komisaris tersebut buat cuitan dengan narasi yang dianggap mengandung unsur provokasi. Hal ini karena membawa nama Banser dan Ansor untuk mencari sosok Nicho dan diberi pelajaran.
“Ansor & Banser cari si bajingan @Nicho_Silalahi sampai ketemu, kasih pelajaran,” cuit Budhyarto dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis (9/2/22).
Ansor & Banser cari si bajingan @Nicho_Silalahi sampai ketemu, kasih pelajaran. https://t.co/a9SiHyLVuh
— Dede Budhyarto (@kangdede78) March 8, 2022
Nicho bukannya tinggal diam, beberapa kali terpantau dirinya saling berbalas cuitan ataupun “menyerang” balik serangan yang mengarah kepadanya.
Bahkan nama Menteri BUMN Erick Thohir pun ikut disebut-sebut.
Baca Juga: Nicho Silalahi Ngedemo Menag Yaqut, yang Nyahut Malah Komisaris BUMN Sampai Bawa-bawa Banser
“Ternyata kerja komisaris dengan gaji besar bukan untuk membenahi BUMN tempatnya bekerja ya pak @erickthohir? Pantas saja BUMN pada Merugi wong Komisaris kerjanya untuk memecah belah bangsa,” Cuit Nicho dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Kamis (9/2/22).
Kini slogan “Akhlak” yang sering tampil sebagai representasi BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir mulai ikut diseret.
Misalnya, akun twitter @BossTemlen yang membagikan video mengenai Erick Thohir soal “Akhlak” yang sering kali digaungkan sebagai slogan BUMN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto