Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peran Industri Properti dalam Pemulihan Ekonomi Nasional

Peran Industri Properti dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Komisioner Bidang Hukum dan Administrasi BP Tapera Nostra Tarigan meyakini jika sektor properti bangkit kembali akan berdampak langsung terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Hal tersebut tidak terlepas dari keterkaitan yang terikat baik langsung maupun tidak langsung dengan sektor properti. Menurutnya, dalam suatu pembangunan di sektor properti, akan ada 174 industri yang akan terpengaruh.

Baca Juga: Sektor Properti Dapat Digunakan Untuk Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

"Kita yakin sektor properti merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian nasional, jadi kalau bicara industri properti, setiap kali membangun itu akan ada 174 industri yang terkait langsung maupun tidak langsung yang akan terpengaruh akibat adanya pembangunan di sektor properti," ujar Tarigan dalam acara webinar berjudul "Properti Sebagai Lokomotif PEN", Kamis (10/3/2022).

Tarigan mengatakan, dengan catatan tersebut, adanya pembangunan di sektor properti dapat dikatakan sangat besar pengaruhnya ke sektor lain sehingga mampu menggerakkan sektor lain. Selain itu, melihat dari sisi penyerapan tenaga kerja di sektor properti pada 2021 mencapai 19 juta orang langsung dan tidak langsung mencapai 11 juta orang.

"Kalau ditotal itu bisa mencapai 30 juta orang, demikian juga kalau bicara sisi penjualan atau kapitalisasi di mana total kapitalisasi penjualan properti primer berkisar Rp85 hingga Rp100 triliun dengan 65 persennya dari perumahan," ujarnya.

Lanjutnya, dari sisi output multiplier-nya berdasarkan data LPM FEB UI tahun 2021, setiap tambahan 1 rupiah yang dikeluarkan untuk sektor perumahan akan menciptakan output mencapai 1,91 rupiah.

"Hampir 2 kali lipatnya, jadi bisa kita lihat bagaimana kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional baik ketenagakerjaan maupun juga multiplier effect-nya," jelasnya.

Sementara itu, untuk income multiplier, setiap tambahan 1 rupiah pendapatan pekerja di sektor perumahan akan menciptakan tambahan pendapatan nasional sebesar 2 rupiah.

"Jadi kalau misalnya tahun ini dana FLPP yang dikelola Rp23 triliun, jika menggunakan asumsi ini, akan menciptakan tambahan Rp46 triliun. Itu baru dari FLPP, belum lagi nanti kalau ditambah dari dana Tapera," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: