Anak perusahaan PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT PP Properti melakukan perombakan strategi dalam menghadapi fase pemulihan ekonomi nasional.
Director Of Business Development & HCM PT PP Properti Tbk, Fajar Saiful Bahri mengatakan, terdapat dua strategi yang dilakukan oleh perseroan, yaitu strategi untuk level korporasi dan strategi untuk level bisnis.
Baca Juga: Peran Industri Properti dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
Untuk level korporasi, perseoran telah melakukan turn around dari private ke government support atau dari murni ritel ke mendukung pemerintah di kawasan-kawasan industri.
"Dari murni ritel kami coba memperluas fokus ke government support ke kawasan-kawasan industri," ujar Fajar dalam acara Webinar berjudul "Properti Sebagai Lokomotif PEN", Kamis (10/3/2022).
Fajar mengatakan, program lainnya adalah melakukan sinergi dengan kebijakan pemerintah, melakukan pembangunan yang intensif mulai dari apartemen hingga ke landed house, serta mentransformasi diri menjadi organisasi yang agile.
"Jadi, reorganisasi unit pemasaran terus sentralisasi procurement," ujarnya.
Sementara, di sisi strategi bisnis perseroan lebih mengarah ke pengembangan sektor baru. "Kami ambil bagian di pembangunan kawasan strategis nasional di industri dan kawasan pariwisata terpadu," ungkapnya.
Selain itu, perseroan juga melakukan smart development. Fajar mengungkapkan, dengan adanya era pandemi yang mengubah perilaku pasar, perseroan perlu repurpose dan reschedule pengembangan mengikuti perkembangan pasar.
"Kemudian stok kami yang sudah jadi dilakukan remodeling dan kami sinergikan program-program BUMN, perbankan, pemerintah untuk mempercepat penurunan stok kita," tegasnya.
Untuk mendorong itu semua, ia berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam beberapa bentuk seperti kemudahan pembiayaan bagi milenial dan MBR, juga penurunan suku bunga pinjaman.
"Dukungan akses infrastruktur dari pemerintah tentunya sangat diperlukan, kemudian untuk program IKN jika dirasa memang kami bisa memberikan sinergi yang baik, kami siap untuk bersinergi dengan IKN," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum