Komunitas Pedagang Pasar Cidu: Jika Pemilu Ditunda, Anggarannya buat Ekonomi Rakyat
Belum selesai kelangkaan minyak goreng, saat ini di beberapa daerah sejumlah bahan pangan juga mulai langka seperti telur, bawang, dan pangan lain. Tak pelak, kondisi ini membuat masyarakat resah dan panik. Ditambah sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan. Dimana biasanya harga kebutuhan pokok naik.
"Pemerintah harusnya tak diam, ini masyarakat sudah menjerit, ekonomi sulit akibat pandemi, ditambah harga-harga naik," kata Muhamad Yunus, Ketua Komunitas Pedagang Pasar Cidu, Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Minggu (13/3), saat dalam keterangan resminya kepada media.
Dia meminta pemerintah mesti serius menyelesaikan persoalan tata kelola pangan. Sebab jika tak terkelola dengan baik, yang jadi korban adalah rakyat.
Yunus mengaku tak habis pikir dengan pemerintah pusat dan kalangan elit politik yang seolah acuh tak acuh dengan persoalan yang diderita masyarakat. "Yang dibicarakan penundaan pemilu," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat saat ini hanya butuh ketersediaan bahan-bahan pokok yang terjangkau, juga pekerjaan dan penghasilan yang layak. "Apakah dengan menunda pemilu masyarakat bisa kenyang, punya kerjaan, punya penghasilan?," ungkap Yunus.
Ia, mengatakan masyarakat di bawah tidak ambil pusing dengan isu penundaan pemilu. Jika pun pemilu yang menghabiskan uang negara puluhan triliun ditunda, sambungnya, maka anggaran itu sebaiknya dialokasikan untuk rakyat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: