Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Singgung Luhut, Puan Maharani Klaim Punya Data Sendiri Terkait Penundaan Pemilu

Singgung Luhut, Puan Maharani Klaim Punya Data Sendiri Terkait Penundaan Pemilu Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marvel) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengaku memiliki big data terkait wacana penundaan Pemilu 2024.

Puan menyatakan bahwa big data yang dimiliki Luhut berbeda dengan data PDIP. Di mana sebelumnya Luhut mengklaim 110 juta warganet mendukung wacana penundaan Pemilu 2024, termasuk pemilih PDIP.

Baca Juga: Elektabilitas Jokowi Masih Tinggi, Bisa Menang Pilpres 2024 Bila Diizinkan 3 Periode

"Kalau di PDIP Perjuangan kami punya data sendiri dan tidak termasuk dengan data yang disampaikan," ucap Puan Maharani di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2022). 

"Dan data kami Partai politik big juga, big data juga, " imbuh Puan.

Meski begitu, Puan tidak menjelaskan lebih rinci terkait big data yang dimiliki PDIP.

Diketahui sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, mengklaim berdasarkan big data mengenai perbincangan di media sosial, ada 110 juta warganet yang mewacanakan agar pemilu 2024 ditunda.

Luhut mengklaim rakyat menginginkan Pemilu 2024 bisa ditunda hingga satu hingga tiga tahun. Ia mengatakan rakyat yang ingin agar pemilu 2024 ditunda jumlahnya banyak, maka aspirasi tersebut harus didengar partai politik dan DPR. 

"Kita kan punya big data, dari data tersebut grab 110 juta (warganet yang menggunakan beragam platform) mulai dari Facebook, Twitter, macam-macam. Di Twitter saja, ada 10 juta lah (warganet) yang membicarakan isu ini," ungkap Luhut ketika berbicara di program siniar Deddy Corbuzier yang tayang di YouTube, Jumat (11/3/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: