Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebentar Lagi Ramadan, Haikal Hassan Kirim Permintaan Khusus ke Menag Yaqut

Sebentar Lagi Ramadan, Haikal Hassan Kirim Permintaan Khusus ke Menag Yaqut Kredit Foto: Instagram/Haikal Hassan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendakwah Haikal Hassan menyampaikan permintaan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait pedoman penggunaan pengeras suara di masjid dan musala pada bulan Ramadan nanti.

Pendakwah yang karib disapa Babe Haikal itu meminta Menag Yaqut menyampaikan imbauan agar aturan pengeras suara atau toa diputuskan secara musyawarah oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dengan warga.

Baca Juga: Bikin Heboh! Pendeta Minta Menag Yaqut Hapus 300 Ayat Al-Qur'an, Biang Kerok Lahirnya Radikalisme

"Menteri Agama dengan wibawa mengimbau kepada para DKM-DKM di seluruh Indonesia bermusyawah apakah ada warga yang nonmuslim terganggu dengan speaker-nya? Kalau terganggu coba ciptakan suasana supaya tidak terganggu," tegas Haikal dalam talkshow di salah satu televisi swasta nasional, Selasa pagi (15/3/2022).

Menurut Haikal, aturan penggunaan pengeras suara di masjid dan musala justru bisa menimbulkan ketidakharmonisan dan mencederai persatuan yang selama ini sudah terjaga andai tidak diputuskan secara musyawarah oleh setiap DKM dan warga sekitar masjid.

"Lakukan di DMK, kami tanya 'wahai teman-teman kami yang (beragama) Kristen yang Hindu, Budha, Protestan, Konghucu, Anda terganggu enggak? Kalau terganggu nanti kami kecilkan (suara toa masjid)," katanya.

"Kalau nggak terganggu terima kasih, kami azan cuma lima menit. Kami tadarus cuma tiap malam Jumat satu jam selama bulan Ramadan saja," tuturnya lagi.

Haikal mengaku akan mengawal di lapangan jika Menag Yaqut menyampaikan imbauan tersebut. Apalagi, kata dia, dalam satu bulan Ramadan yang dimulai awal April nanti dirinya mengisi acara di 100 masjid.

"Itu saya sampaikan, apakah DKM ini sudah bermusyawarah dengan warga nonmuslim di sekitar sini? Alangkah baiknya kalau seandainya ada musyawarah jadi justru ini menciptakan harmonisasi yang baru," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: