Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diutus Langsung, Anak Buah Erdogan Siap Terbang ke Rusia dan Ukraina

Diutus Langsung, Anak Buah Erdogan Siap Terbang ke Rusia dan Ukraina Kredit Foto: Instagram/Recep Tayyip Erdogan
Warta Ekonomi, Ankara -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Selasa (15/3/2022), telah mengirim Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu ke Moskow dan Kiev pada pekan ini. Utusan diplomasi ini sebagai bagian dari upaya mediasi Turki untuk mengamankan gencatan senjata di Ukraina.

"Saya mengirim menteri luar negeri saya ke Rusia malam ini. Dia akan mengadakan pembicaraan di Moskow besok, dan melakukan perjalanan ke Kiev pada Kamis (17/3/2022)," kata Erdogan setelah rapat kabinet.

Baca Juga: Presiden Israel Temui Erdogan, Terungkap Agenda Utamanya

Anggota NATO ini berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam. Ankara pun memiliki hubungan baik dengan keduanya dan telah menawarkan untuk menengahi masalah dengan telah menyuarakan dukungan untuk Ukraina, tetapi juga menentang sanksi terhadap Rusia.

Erdogan juga mengatakan akan bertemu Presiden Polandia Andrzej Duda untuk pembicaraan di Ankara pada Rabu (16/3/2022).

Turki, menurutnya, telah menjadi simbol harapan setelah menjadi tuan rumah menteri luar negeri Rusia dan Ukraina pekan lalu untuk pembicaraan tingkat tinggi pertama antara pihak yang bertikai. Meski pembicaraan di resor Antalya itu tidak membuahkan hasil yang nyata.

Ukraina mengatakan pada akhir pekan lalu, bahwa telah bekerja dengan Turki dan Israel sebagai mediator. Mereka bertugas untuk menetapkan tempat dan kerangka kerja untuk negosiasi dengan Rusia

Sementara menjalin hubungan dekat dengan Rusia pada energi, pertahanan, perdagangan, dan sangat bergantung pada turis Rusia, Turki juga telah menjual drone ke Ukraina. Turki pun menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta aneksasi Krimea pada 2014.

Erdogan telah berulang kali mengatakan Turki tidak akan meninggalkan hubungannya dengan Rusia atau Ukraina. Dia mengatakan kemampuan Ankara untuk berbicara dengan kedua belah pihak adalah aset.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: