Proyek-proyek Indonesia Dapat Gelontoran Dana 110 Juta Dolar dari Saudi, Alhamdulillah!
Saudi Fund for Development telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan sejumlah proyek dengan memberikan beberapa pinjaman lunak sebesar US$110,6 juta.
Sultan Abdulrahman Al-Marshad, CEO Saudi Fund for Development (SFD) telah meletakkan batu pertama untuk tiga proyek pembangunan di Indonesia.
Baca Juga: Saat Barat Terguncang, Boris Johnson Kunjungi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab karena...
Ketiga proyek tersebut dialokasian kepada pengembangan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pengembangan Universitas Maulana Malik Ibrahim (UIN) di kota Malang Jawa Timur, dan pembangunan Rumah Sakit Universitas Bengkulu di Pulau Sumatera.
Al-Marshad mengunjungi Indonesia untuk menghadiri serangkaian acara seremonial yang menandai fase pengembangan proyek selanjutnya.
Pinjaman lunak yang diberikan IMF sebesar US$32,7 juta akan membantu pembiayaan proyek tersebut.
Proyek ini terdiri dari empat bangunan dengan luas total sekitar 37.000 meter persegi, termasuk fasilitas pendidikan, ruang kelas, perpustakaan, ruang multifungsi, ruang audio visual, dan ruang lokakarya.
"Di SFD, kami percaya bahwa pendidikan adalah salah satu pilar utama dari setiap ekonomi yang makmur dan komunitas yang berkembang. Kami melihat hal ini sebagai kewajiban kami untuk menyediakan akses yang lebih luas kepada pembelajaran dan pengembangan yang berkualitas,” ujar Al-Marshad dalam keterangan resminya, Rabu (16/3/2022).
Dana tersebut memperkirakan bahwa lebih dari 40.000 siswa akan mendapat manfaat dari proyek ini setiap tahunnya, dengan pembangunan yang berkontribusi pada kemajuan sektor pendidikan Indonesia.
Proyek ini diluncurkan untuk mendukung Indonesia dalam upaya mencapai tujuan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Al-Marshad juga meletakkan batu pertama pada Rumah Sakit Universitas Bengkulu. SFD telah memberikan kontribusi sebesar US$ 22 juta untuk pembangunan proyek tersebut.
Proyek ini akan memainkan peran penting dalam mengubah sektor kesehatan Indonesia, memenuhi kebutuhan penduduk Bengkulu, serta menyediakan lingkungan yang mendidik bagi mahasiswa untuk memenuhi potensi mereka sebagai praktisi medis kelas dunia.
Proyek ini akan melayani hingga 328.000 penerima manfaat setiap tahunnya, selain meningkatkan kapasitas operasional fasilitas kesehatan, meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar, dan mendukung pusat penelitian medis khusus.
Al-Marshad akan menutup kunjungannya di Indonesia dengan meletakkan batu pertama di Proyek Pembangunan Universitas Maulana Malek Ibrahim tahap kedua.
Proyek ini didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan daya serap universitas dari 13.000 menjadi 25.000 mahasiswa. SFD telah memberikan kontribusi sebesar US$ 55 juta untuk pembangunan proyek tersebut.
Proyek ini akan meningkatkan infrastruktur universitas melalui pembangunan beberapa gedung modern yang ditata dengan baik.
Termasuk fakultas baru, pusat penelitian dan data, dan tempat tinggal di dalam kampus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: