Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Plastik Polikarbonat, Pakar IPB dan ITB Tegas: Tahan Panas!

Soal Plastik Polikarbonat, Pakar IPB dan ITB Tegas: Tahan Panas! Kredit Foto: Istimewa

Penelitian yang sama dilakukan oleh United Kingdom’s Department of Trade and Industry (DTI) (Earls et al, 2000). Studi tersebut mengamati 21 botol bayi baru yang dibeli dari berbagai macam merk. Botol-botol tersebut dicuci dan disterilisasi, diisi dengan air mendidih atau 3% larutan asam asetat, kemudian dimasukkan ke dalam kukas selama 24 jam pada temperatur 15oC. Setelah itu, botol-botol dihangatkan dan dianalisis menggunakan metode dengan limit deteksi 10 ppb dan tidak ada BPA yang terdeteksi pada 21 isi botol-botol tersebut.

Dalam studi US FDA, air dari beberapa botol polikarbonat dianalisis dengan limit deteksi 0,05 ppb. Air tersebut disimpan selama 39 minggu. BPA hanya terdeteksi pada level yang sangat rendah, yaitu berkisar antara 0,1 sampai 4,7 ppb. Botol-botol tersebut dinyatakan aman karena migrasi BPA yang kecil. Jumlah BPA yang termigrasi mencapai 4,7 ppb dikarenakan waktu penyimpanan air-air tersebut sangat lama, yaitu 39 minggu. “Dengan demikian, penggunaan botol-botol yang terbuat dari plastik polikarbonat yang pendek tidak berbahaya,” ungkap Ivan.

Baca Juga: Dosen Departemen Agribisnis IPB University Beberkan Penyebab Melonjaknya Harga Kedelai, Ternyata...

NIHS Jepang juga telah melakukan studi evaluasi untuk beberapa mug dan mangkok. Sama seperti penelitian terhadap botol bayi, senyawa yang digunakan untuk menganalisis adalah air dan 20% etanol dengan limit deteksi 0,5 ppb. Hasilnya adalah tidak ada BPA yang terdeteksi setelah 3 dari 5 produk dikontakkan dengan air selama 30 menit pada temperatur 95oC dan dengan 20% etanol selama 30 menit pada temperatur 60oC. Migrasi BPA terdeteksi pada dua produk lainnya, tapi tetap pada jumlah di bawah 5 ppb.

“Dengan adanya bukti-bukti tersebut, polikarbonat memiliki tingkat migrasi yang rendah ke dalam makanan dan minuman. Oleh karena itu, aplikasi polikarbonat sangat luas dalam produksi peralatan rumah dan dapur karena keamanannya. Banyak sekali produk-produk plastik yang terbuat dari polikarbonat telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Beberapa jenis polikarbonat digunakan dalam aplikasi medis karena aman dipanaskan pada temperatur 120 oC, di mana temperatur tersebut berguna untuk mensterilkan peralatan medis.

Marfun, staf dari perusahaan produsen kemasan plastik juga  mengutarakan kalau mau dilihat dari sisi plastiknya sendiri, PC itu untuk meleleh butuh suhu di atas 200 derajat atau sekitar 230 derajat. Makanya, kata Marfun, galon PC ini masih bisa disterilkan sampai suhu sekitar 60 derajat untuk mematikan kuman sebelum digunakan kembali.

Soal galon PC yang dipertanyakan sering diletakkan para penjualnya di tempat yang terkena matahari, menurutnya itu tidak sampai membuat migrasi BPA menjadi lebih banyak. Itu sangat kecil sekali atau bahkan tidak membuat BPA-nya bermigrasi sama sekali.  

Baca Juga: Penandatanganan MoU LinkAja dan Kampus IPB, Inovasi Keuangan Digital bagi Civitas Akademi

“Kalau bicara BPA berbahaya, semua juga tahu itu. Cuma kan ada batas toleransinya. Kalau begitu, ya jangan pakai plastik lah semua, karena semua plastik kan berbahaya,” ucapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: