Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati 'Senggol' Emak-emak Soal Minyak Goreng, Rocky Gerung Kasih Respons Mengejutkan: Itu Bagus…

Megawati 'Senggol' Emak-emak Soal Minyak Goreng, Rocky Gerung Kasih Respons Mengejutkan: Itu Bagus… Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Polemik dari minyak goreng di Indonesia terus berlanjut. Setelah fase minyak goreng murah tetapi sulit didapatkan, kini emak-emak harus berusaha lagi karena minyak goreng melimpah namun harganya yang mahal. Video mengenai banyaknya antrean minyak goreng sangat mudah ditemukan di media sosial, bahkan diketahui sudah ada warga yang meninggal saat antre mendaoat minyak goreng.

Tentu hal ini direspons oleh berbagai pihak dan pasti di antaranya adalah para politisi. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam satu kesempatan acara yang diadakan oleh TribunNews ikut mengomentari membludaknya antrean emak-emak untuk medapat minyak goreng.

Mega mengaku miris dan prihatin dengan antrean yang sering kali terjadi desak-desakan antara emak-emak.

"Saya sampai mengelus dada, bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya sampai mikir jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya?" kata Megawati dalam acara "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" yang disiarkan YouTube Tribunnews, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga: Investor Hengkang dari Proyek IKN, Rocky Gerung Sentil Luhut: Jokowi Bengong Aja karena Nggak Ngerti

Megawati juga menyinggung apakah memang tidak ada cara selain menggoreng untuk memasak. Dirinya bahkan menyebut opsi-opsi yang bisa dilakukan seperti merebus ataupun mengukus.]

Tak berhenti sampai disitu, Megawati juga mengaku tidak akan mau berdesak-desakan hanya untuk mendapatkan minyak goreng.

"Saya emoh (tidak mau). Aku lebih baik masak di rumah, direbus kek, dikukus kek," kata dia.

Sontak pernyataan Megati ini direspons oleh publik. Tidak sedikit yang menganggap bahwa Mega tidak memiliki simpati atau empati terhadap kondisi yang ada saat ini.

Terkait heboh pernyataan Mega ini, Rocky Gerung ikut meresposn dengan memberikan pandangannya.

Lewat video akun youtube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky mengungkapkan bahwa sebenarnya pesan yang seprang Megawati sampaikan adalah hal yang bagus.

Hal ini karena poinnya adalah bisa dialihkan ke makanan yang bisa lebih sehat dibanding dengan makanan yang diolah dengan cara digoreng.

“Sebetulnya Ibu mega bagus poinnya supaya kita mengurangi minyak, jadi yang sehat-sehat” ungkap Rocky dalam video di akun Youtube miliknya, dikutip Minggu (20/3/22).

Namun lanjut Rocky, Megawati lupa ada aspek atau sisi lain. Sisi tersebut adalah adanya pedagang-pedagang yang tentu masih sangat membutuhkan minyak goreng.

Terlebih menurutnya masyarakt Indonesia masih nyaman dengan yang instan salah satunya gorengan.

“Tapi bu Mega lupa bahwa ada sisi lain yaitu mereka yang berdagang gorengan kan itu yang paling praktis, masyarakat kita masih suka gorengan. Itu dua hal yang luput dari wisdom bu mega,” tambah Rocky.

Baca Juga: Jokowi Bikin Ritual di IKN, Rocky Gerung Singgung Mobil Esemka: Itu 300 Tahun yang Lalu, Lupain Aja!

Uniknya adalah Rocky juga menyinggung bahwa sosok Megawati akan kseulitan sendiri apabila minyak goreng sulit didapatkan.

Hal ini karena menurut Rocky, Mega akan sulit membuat nasi goreng saat menjamu tamu-tamu penting seperti yang dia contohkan adalah sosok Jokowi dan Prabowo.

“Apalagi Bu Mega nanti kalau nggak pakai minyak goreng Bu Mega nggak bisa bikinin nasi goreng buat Pak Prabowo dan pak Jokowi, masa nasi gorengnya direbus?” ucap Rocky.

Sebagaimana diketahui Megawati dikenal juga dengan gerakan “Politik Nasi Goreng”. Hal ini karena kerap kali Megawati menyajikan nasi goreng kepada tamunya yang tentu orang-orang penting termasuk kawan bahkan mungkin lawan politiknya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: