Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puja-puji Kehebatan Pawang Hujan MotoGP Rara, Abu Janda: Kaum Kadrun Kejang-kejang Kelojotan!

Puja-puji Kehebatan Pawang Hujan MotoGP Rara, Abu Janda: Kaum Kadrun Kejang-kejang Kelojotan! Kredit Foto: Instagram/Rara Isti Wulandari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda turut mengomentari pawang hujan Rara Isti Wulandari yang sukses memberhentikan hujan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Seperti diketahui sedari hari Minggu (20/03/2022) siang. Mandalika digusur hujan lebat. Akibatnya jadwal balapan MotoGP harus ditunda beberapa jam. 

Baca Juga: Bangga Soal Pawang Hujan Mandalika, Abu Janda: Jangan Biarkan Negara Dijajah Ideologi Gurun

Meski begitu, balapan MotoGP Mandalika pada akhirnya bisa terlaksana dan berjalan lancar. Usut punya usut, kelancaran MotoGP di Mandalika ada campur tangan dari Rara Isti Wulandari seorang pawang hujan. 

Mengetahui hal itu, Abu Janda tak sungkan melontarkan pujian kepada wanita kelahiran Papua tersebut. Menurutnya bintang MotoGP kemarin bukanlah sosok Miquel Oliviera. Melainkan sosok Rara Isti Wulandari. 

"Bintang MotoGP kemarin adalah seorang pawang hujan bernama Rata Isti Wulandari. Karena balapan hampir batal akibat hujan lebat," kata Abu Janda melalui akun instagramnya. 

"Setelah dijampi-jampi mbak Rara, hujan reda dan balapan pun terlaksana. Akun twitter @motogp sampai mencuit 'It Worked' keren kan?," sambungnya. 

Abu Janda juga kemudian menyidir salah satu kelompok yang akan menyerang Rara Isti Wulandari jika ritualnya gagal memberhentikan hujan. 

"Kaum kadrun kecewa, kadrun berdoa agar mbak Rara gagal. Ternyata jampi-jampi mbak Rara ampuh. Kadrun pun kejang-kejang kelojotan. Hepi banget gue," ungkap Abu Janda. 

Ia pun mengajak semua kalangan menghargai profesi pawang hujan. Karena pawang hujan tersebut merupakan bagian kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia. 

"Mari kita lestarikan ritual leluhur, jangan biarkan negara ini dijajah oleh ideologi kadrun yang anti dengan kearifan lokal," pungkasnya.

Sontak saja unggahan Abu Janda itu menuai sorotan warganet di kolom komentar. Tak sedikit dari mereka juga yang turut memuji kehebatan Rara Isti Wulandari. 

"Di saat orang-orang pada malu dan nyiyir karena primitif. Saya merasa bangga dengan mbak Rara," ucap akun @symcakhal**. 

"Hebat, kearifan lokal mendunia," tutur akun @thessa**. 

"Yang lain bilang malu, gue justru ini sih yang bikin MotoGP Indonesia spesial," ungkap akun @christen**. 

"Tradisi ritual memang harus dipercaya nyata. Di Solo banyak pawang hujan terutama di Mangkunegaran," imbuh akun @johansie**. 

"Indonesia akan tetap lestari dengan menjaga nilai-nilai kearifan lokalnya. Bravo mbak Rara," celetuk akun @pc_sambo**.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: