Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Milik Konglomerat Hermanto Tanoko Panen Durian Runtuh: Omzet & Cuan Melonjak Drastis!

Perusahaan Milik Konglomerat Hermanto Tanoko Panen Durian Runtuh: Omzet & Cuan Melonjak Drastis! Kredit Foto: Instagram
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja produsen cat Avian, yakni PT Avia Avian Tbk (AVIA) tumbuh positif sepanjang tahun 2021. Laba bersih AVIA mengalami kenaikan sebesar 26% dari Rp1,1 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp1,4 triliun pada tahun 2021.

Kenaikan laba tersebut ditopang oleh pendapatan perusahaan yang juga meningkat. Manajemen melaporkan, pendapatan AVIA naik 18% menjadi Rp6,8 triliun sepanjang tahun 2021. Presiden Direktur AVIA, Wijono Tanoko, mengungkapkan bahwa kinerja perusahaan ditopang oleh upaya pengendalian biaya dan upaya efisiensi yang berkelanjutan. Baca Juga: Konglomerat TP Rachmat Mundur Bersama Boy Thohir, Sang Anak Arif Rachmat Jadi Bos Baru di ESSA

"Kami bersyukur karena mampu mengatasi masa-masa sulit di tahun 2021. Peningkatan ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan AVIA, salah satunya inovasi produk baru untuk memenuhi berbagai varoasi kebituhan tren pasar yang dinamis," pungkasnya, Selasa, 22 Maret 2022.

Perusahaan milik konglomerat Hermanto Tanoko ini meyakini, penerapan bisnis dengan prinsip berkelanjutan dapat mendorong kinerja perusahaan makin baik untuk ke depannya. Hal itu seiring dengan semakin banyak investor global yang lebih memperhatikan aspek ESG sebagai salah satu faktor dalam pemilihan portofolio investasi mereka. Oleh karena itu, AVIA telah memperhatikan dampak yang ditimbulkan akibat proses produksi, baik bagi masyarakat maupun bagi lingkungan hidup disekitarnya. 

Untuk itu, AVIA dalam kegiatan operasionalnya telah menggunakan mesin incinerator berbahan bakar gas yang lebih ramah lingkungan. Mesin ini dapat mengurangi polusi udara dari hasil solvent pengencer tinta cetak printing. Adapun panas yang dihasilkan mesin ini, dapat menjadi pengering hasil cetak printing dan mampu membakar uap solvent yang dikeluarkan menjadi lebih bersih sehingga masyarakat sekitar tidak terganggu, baik oleh uap yang dikeluarkan maupun oleh bau yang menyengat dari pabrik.

"Penggunaan mesin incinerator juga membantu dalam mengurangi efek gas rumah kaca karena dapat mengurangi emisi dengan penggunaan gas sebagai bahan bakar sehingga carbon footprint yang dihasilkan juga ikut berkurang," sambungnya.

Ia pun berharap, pasar cat dekoratif di Indonesia akan semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan PDB dan ekonomi Indonesia yang semakin pulih. Meski begitu, pihaknya mengaku juga tetap berhati-hati dalam mengantisipasi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. 

"Kami optimis dapat terus meningkatkan kinerja operasional yang positif, didukung oleh manajemen yang berpengalaman lebih dari 30 tahun serta oleh kinerja keuangan kami yang solid," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: