Peran Woman-Tech Pluang dalam Memajukan Inklusi Keuangan Indonesia
Platform investasi multi aset terkemuka di Indonesia, Pluang, menjadi salah satu pembicara dalam acara PE-VC Summit 2022. Pluang yang diwakilkan oleh Claudia Kolonas selaku Co-Founder Pluang, membahas berbagai topik seputar layanan keuangan digital sebagai kunci inklusi finansial, termasuk ruang lingkupnya di Indonesia, tantangan regulasi, serta potensi pasar untuk platform perdagangan, khususnya dalam konteks jalur IPO baru.
PE-VC Summit 2022, diselenggarakan tepat pada hari International Women’s Day, 8 Maret hingga 9 Maret 2022 secara virtual, merupakan program tahunan bergengsi yang diusung oleh DealStreetAsia di Asia Tenggara, menghadirkan ragam panel discussions dengan investor-investor terbaik dari venture capital juga private equity dan startup-startup terbaik Indonesia yang berkembang pesat di pasar terbesar Asia Tenggara, yang dalam acara kali ini khusus membahas tentang transformasi ekonomi digital saat ini.
Baca Juga: Investasi Saham Apple hingga Google Kini Bisa di Aplikasi Pluang
Masa pandemi yang membatasi interaksi sosial masyarakat secara langsung ternyata menjadi peluang emas bagi layanan keuangan digital karena masyarakat mulai menggunakan platform ini secara masif tanpa perlu keluar rumah, terutama untuk berbagai aktivitas keuangan, mulai dari transaksi sehari-hari hingga investasi.
Indonesia sebagai kawasan yang menyumbangkan pasar terbesar di Asia Tenggara, saat ini mengalami lonjakan besar dalam penggunaan layanan tersebut yang pada gilirannya menarik minat investor internasional terkemuka untuk turut mendukung pertumbuhan sektor fintech termasuk platform wealth tech yang memanfaatkan gelombang adopsi pengguna yang kuat dalam layanan mereka.
Salah satu jajaran pendiri startup perempuan inspiratif Indonesia yang selalu gigih dalam menyuarakan inklusi finansial, Claudia Kolonas, Co-Founder Pluang, menyatakan, “Menjadi super apps investasi pertama di Indonesia adalah salah satu inovasi unik yang telah kami lakukan sejauh ini. Saya ingat, dulu investasi adalah salah satu kegiatan yang jarang terjadi di Indonesia. Akses dan teknologi yang sulit menjadikan investasi merupakan “hal yang dianggap” hanya lazim untuk orang yang berkecukupan saja. Namun, kemajuan teknologi yang sampai ke Indonesia telah memunculkan perdagangan digital, platform digital, dan investasi digital yang akhirnya dapat mendemokratisasi keuangan dan investasi untuk semua orang.”
Keberadaan berbagai aplikasi layanan keuangan digital tersebut memicu meningkatkan jumlah investor ritel di Indonesia. Meskipun begitu, Indonesia masih memiliki potensi market yang lebih luas, terutama bagi investor ritel. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Desember 2021, dari 270 juta penduduk di Indonesia, terdapat 7,5 juta investor di pasar modal.
Jumlah investor pasar modal tersebut telah bertumbuh hampir 2 kali lipat sejak 2020 dan mayoritas investor baru berusia di bawah 40 tahun yang merupakan kalangan milenial. Pluang menilai dalam ekosistem finansial, kita perlu bergotong royong dengan sesama pelaku di industri keuangan guna memperbesar partisipasi masyarakat dalam sektor finansial dan investasi.
Seiring dengan tumbuh pesatnya kehadiran startup sebagai implementasi dari teknologi yang menjadi katalisator untuk inovasi di era disrupsi digital, Claudia, sosok woman-tech startup tanah air menyampaikan bahwa, “Dalam ekosistem finansial ini kita perlu melakukan gotong royong dengan seluruh partner kita. Karena Pluang hadir disini untuk mendukung sektor perbankan dan pelaku finansial lainnya, juga dengan melihat pelaku usaha lainnya sebagai calon partner untuk mengembangkan ekosistem keuangan Indonesia. Pluang sendiri hadir. sebagai pelaku finansial teknologi di kancah investasi multi aset tidak hanya untuk 5 tahun ke depan melainkan untuk seterusnya.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: