Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Agama dan Budaya Saling Butuh, Omongan Gus Nadir Menggelegar: Gak Usah Dibenturkan!

Sebut Agama dan Budaya Saling Butuh, Omongan Gus Nadir Menggelegar: Gak Usah Dibenturkan! Kredit Foto: Twitter/Nadirsyah Hosen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cendekiawan Muslim, Prof Nadirsyah Hosen menyatakan, sekarang ini masih banyak yang berpikiran, baik dengan dalih pemurnian agama maupun lainnya sengaja atau tidak, membenturkan antara ajaran agama dan budaya. Karenanya, pria yang akrab disapa Gus Nadir ini mengingatkan, seharusnya sudah menjadi pemahaman umum yang menjadi bagian dari identitas yang hidup dengan ajaran agama dan kekayaan budaya di Nusantara.

"Tidakkah kita bisa membayangkan upaya pendahulu kita, yang mewariskan Indonesia tanpa membenturkan keduanya. Justru menjadikan keduanya sebagai jalan persatuan," tulis Gus Nadir melalui akun Facebooknya, dikutip AKURAT.CO, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga: Korlap 212 Salah Gerakan Salat Saat Aksi di Kemenag, Omongan Gus Nadir Menohok: Anda Harus Tobat!

"Agama kemudian berkembang tanpa perbenturan dengan budaya, dan sejumlah tradisi dilestarikan karena saling memperkuat persatuan sebagai bangsa," imbuhnya.

Menurut Gus Nadir, Islam dalam konteks ke-Indonesiaan itu berada di Nusantara. Sehingga ajaran Islam tersebar di Nusantara diantaranya menggunakan wahana budaya nusantara. 

"Dan kemudian pada prakteknya, budaya itu pun membutuhkan agama dalam melestarikannya. Karena itu agama tidak serta merta menghapus budaya," jelas peraih gelar Master of Laws dari Universitas Northern Territory tersebut.

"Repot sekali kalau soal gini masih gak paham-paham, dan malah terus memainkan isu seperti ini yang berpotensi memecah belah bangsa," tambahnya.

Maka dari itu, Gus Nadir mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak lagi membenturkan ajaran agama dengan budaya nusantara, yang justru sebagian budaya itu sadar atau tidak sadar menjadi media dakwah berkelanjutan. Sebab, sejumlah tradisi pun dapat semakin kuat karena kehadiran nilai agama di dalamnya.

"Gak usah dibenturkan. Yang pakai kebaya gak usah dibilang melanggar syariat. Yang pakai gamis dan jilbab gak usah dibilang merusak budaya bangsa," ucap Rais Syuriah PCINU Australia dan New Zealand ini.

Gus Nadir pun berpesan kepada masyarakat untuk menghormati pilihan dan tafsir pakaian serta budaya masing-masing. Lebih-lebih lagi, masyarakat dapat mengombinasikan pakai jilbab dan pakai kebaya misalnya agar dapat tercipta keadaan yang lebih harmonis.

Baca Juga: Gus Nadir Puji Erick Thohir Karena Punya Visi Luar Biasa

"Kita harus toleran dalam hal menjalankan syariat dan juga budaya," pungkas pria kelahiran 8 Desember 1973 itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: