Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gus Nadir Minta Masyarakat Ikut Idul Fitri Bareng Pemerintah karena Sesuai Fiqih, Tokoh Muhammadiyah Tegas: Jangan Bodohi Orang!

Gus Nadir Minta Masyarakat Ikut Idul Fitri Bareng Pemerintah karena Sesuai Fiqih, Tokoh Muhammadiyah Tegas: Jangan Bodohi Orang! Kredit Foto: Twitter/Nadirsyah Hosen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod merespons tokoh NU yang meminta masyarakat ikut Idul Fitri bareng pemerintah yang diklaim sesuai fiqih.

Murod minta umat Islam Indonesia saling menghargai terkait perbedaan cara menentukan waktu awal Ramadan, 1 Syawal atau 10 Dzulhijjah.

Bukan justru sebaliknya, saling menghujat, mencerca, dan merasa seolah hanya pendapatnya yang benar. Salah satunya imbauan lebaran harus ikuti putusan pemerintah.

"Jangan bodohi orang dengan mengatakan bahwa secara fiqh lebaran harus ikuti putusan Pemerintah. Itukan fiqh sesuai selera kelompok anda," tutur Ma'mun Murod dalam keterangannya di Twitter @mamunmurod_, dikutip pada Rabu (19/4/2023).

Baca Juga: Prof H Nadirsyah Hosen Ngaku Si Paling Toleran, Kini Teriak Lebaran Harus Ikut Pemerintah

Sebaiknya kata dia, sebagai sesama muslim untuk saling menghargai pandangan fiqih masing-masing. Karena menurutnya ketika fiqih menjadi pijakan maka yang menonjol adalah sikap toleransi.

"Hargai dong kelompok lain yang ikuti pandangan fiqh lainnya. Ketika fiqh jadi pijakan, harusnya sikap keagamaan yang menonjol lebih luwes krn fiqh itu bersifat luwes," tegasnya.

Sebelumnya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen menjelaskan tentang hukum berpuasa Ramadan di saat umat Islam lainnya sudah melaksanakan Salat Idul Fitri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: