Mengulik Sepak Terjang CEO Dana, Vincent Iswara: Belajar Teknologi dari Amerika hingga ke Jepang
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Setelah lulus dari Loyola University, Vincent melanjutkan pendidikan ke Waseda University, Jepang jurusan manajemen strategis. Vincent memilih Jepang untuk lebih memahami pemikiran timur setelah belajar di negara barat. Terlebih, pada tahun 90an, Jepang sedang berada di puncak dunia dalam hal teknologi.
Hari ini Vincent adalah pendiri startup financial technology atau fintech DANA. Pada tahun 90an, perusahaan-perusahaan mungkin tertarik pada karyawan bergelar MBA, tetapi saat ini, perusahaan lebih tertarik pada engineer dan cenderung menjauhi karyawan bergelar MBA. Vincent pun mengakui itu bahwa di DANA, ia tidak melihat almamater calon karyawannya. Menurutnya, asal memberikan hasil yang baik dalam mengerjakan tes yang diberikan, maka sudah cukup memenuhi kualifikasi untuk menjadi karyawan di perusahaannya.
"Bagi saya, engineering adalah keterampilan, pengetahuan teknologi adalah keterampilan, itu bukan bagian dari karakter, itu bisa dipelajari. Dan pada akhirnya, teknologi adalah alat, teknologi bukan elemen manusia," papar Vincent.
Oleh karena itu, sejak lulus MBA, Vincent sudah merintis bisnis teknologi. Mulai dari Netscape era versi pertama dari era Yahoo hingga belajar broadband di Jepang.
"Jadi, banyak bangunan yang berkembang di Jakarta yang visualisasinya, materi pemasaran dan promosinya itu perusahaan kami yang buat. Dan perusahaan itu menjadi salah satu perusahaan digital marketing pertama di Indonesia," ujar Vincent.
Dalam membesarkan DANA, Vincent menekankan pentingnya transparansi. Karena dengan transparansi, kepercayaan dapat dibangun. Kemudian, kultur yang dapat dibangun selanjutnya menurut Vincent adalah integritas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: