Didirikanya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) ultra fast charging pertama di Indonesia di prediksi akan mampu menghemat devisa negara cukup besar di kemudian hari.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dengan adanya tersebut diperkirakan akan menghemat devisa negara hingga Rp2.044 triliun di tahun 2050.
Baca Juga: Noel Ketum JoMan "Ditendang" dari Posisi Komisaris, Loyalis Jokowi Puji Erick Thohir
Selain itu, SPKLU ultra fast charging di Bali menjadi yang pertama di Indonesia. Stasiun ini akan digunakan untuk mendukung transisi energi terbarukan (EBT) saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022.
"SPKLU ini akan digunakan untuk mendukung transisi energi terbarukan dalam rangka Presidensi G20," ujar Erick dalam akun Instagramnya, Jumat (25/3/2022).
Selain ramah lingkungan, Erick memastikan SPKLU ini mendorong peralihan dari kendaraan bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik.
Karena itu, perusahaan pelat merah terus berpartisipasi membentuk ekosistem EV battery di Indonesia.
"Ini untuk mendukung transisi ke energi baru dan terbarukan," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Marah Jajarannya Kebanyakan Impor, Eh Said Didu Nyeletuk Soal Tenaga Kerja China
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan tipe ultra fast charging pertama di Indonesia guna mendukung operasional kendaraan delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar