Dear Pak Jokowi, Kalau Mau Reshuffle Lakukan Saja, Gak Usah Drama Permalukan Menteri di Depan Umum
Jamil menjelaskan kalau presiden menilai kinerja pembantunya rendah, maka langsung saja reshuffle tanpa melakukan drama hingga mempermalukannya di depan umum. Dengan begitu, presiden mengangkat menteri dengan baik dan memberhentikannya juga dengan cara baik.
"Lagi pula, kalau reshuffle terlalu sering, orang akan bertanya, yang salah presidennya atau menterinya. Karena bisa saja seleksi menteri yang tidak ketat, sehingga kualitasnya memang tak layak menjadi menteri. Kalau ini yang terjadi, tentu yang salah bukan sang menteri, tapi justru yang memilihnya," tegasnya.
Tapi ada juga kemungkinan, kualitas menteri cukup handal. Hanya saja arahan terhadapnya yang tak jelas, sehingga sang menteri tak dapat bekerja maksimal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: