Indonesia membidik dapat mencapai 10 besar ekonomi dunia pada 2030 melalui Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G-20 Indonesia 2022 meskipun sektor industri baru bergabung di dalam working group di saat Indonesia menjabat Presidensi G-20 yang akan dimulai akhir Maret ini.
“Ada kepentingan besar dari pemerintah Indonesia untuk memperluas TIIWG karena Indonesia mempunyai aspirasi menjadi top 10 ekonomi dunia di tahun 2030 sesuai yang sudah dicanangkan di dalam peta jalan industri 4.0 tahun 2018,” Kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko Cahyanto di Jakarta, kemarin.
Eko menambahkan, dari keseluruhan negara G-20, sekitar 15% ekonominya berasal dari industri. Oleh karena itu, ketika Indonesia mengajukan perluasan menjadi TIIWG, banyak negara yang mendukung proposal ini dan peduli dengan pentingnya industri di dalam G-20.
Mengingat pentingnya isu industri, sejak 2018 Indonesia memiliki target untuk menjadi top 10 ekonomi dunia pada 2030. Untuk sampai ke sana, perlu langkah perencanaan dan implementasi tanpa disrupsi yang menganggu.
“Di balik efek pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih, ada satu hal yang dapat menjadi peluang atau dimanfaatkan dengan baik adalah penerapan digitalisasi di sektor industri,”Ucapnya.
Dia menambahkan, untuk mendukung upaya ini, kontribusi ekspor industri harus bisa mencapai 10% dari nett ekspor PDB. Produktivitas industri juga harus ditingkatkan agar bisa punya daya saing lebih tinggi
“Selain itu, kami harapkan kegiatan RnD sektor industri juga semakin aktif untuk menciptakan inovasi dan meningkatkan daya saing,” paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: