Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ubah Daun Pandan Jadi Berbagai Kerajinan, UMKM Binaan BRI Ini Semakin Berkembang

Ubah Daun Pandan Jadi Berbagai Kerajinan, UMKM Binaan BRI Ini Semakin Berkembang Kredit Foto: BRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Raktat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, terus mengembangkan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satunya kepada usaha dari Bali yang digerakkan oleh Kelompok Pandan Wangi, I Made Pasek.

Lewat usahanya itu, sekitar 70 perempuan di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem telah dikumpulkan untuk membuat kerajinan tangan atau populer disebut handcraft. Oleh mereka daun pandan diolah menjadi berbagai kerajinan, mulai dari anyaman tikar, tas berbagai ukuran, hingga tatakan alas meja. 

Baca Juga: Borong 8 Penghargaan Kehumasan, BRI Jadi BUMN Terbaik pada PR Indonesia Awards 2022

Diungkap oleh I Made Pasek, usaha ini awalnya hanya berfokus pada anyaman tikar. Lalu berkembang sejak tahun 1966 dengan merambah produk lain, seperti tas dan peralatan home décor lainnya. Dalam pembuatannya, bahan baku yang diolah sampai menjadi produk jadi semuanya dilakukan dengan cara tradisional. Bahan baku pandan sendiri diperoleh dari pekarangan rumah.

“Kebetulan untuk bahan baku, diambil di masing-masing rumah. Setelah itu dikerjakan untuk menjadi sebuah produk kerajinan,” ujarnya.

Untuk tahapan produksi, kelompok ini mencari bahan baku pandam dari halaman rumah. Lalu pandan yang berhasil dikumpulkan dibelah menjadi dua bagian untuk dijadikan bagian-bagian yang lebih keci lagil setelahnya. Selanjutnya daun pandan dijemur hingga mengering agar bisa dianyam.

Karena prosesnya dilakukan secara manual, I Made Pasek menyebut untuk satu produk dapat memakan waktu pembuatan sekitar tiga hari. Adapun pemasaran art shop didistribusikan di sekitar Denpasar, Kuta, Sukawati dan Bona di Gianyar, serta pasar lokal di Karangasem.

BRI memiliki peran dalam berkembanya kelompok usaha Pandan Wangi tersebut, dengan menyediakan akses pasar hingga modal. I Made Pasek menyebut, pendampingan dan pembinaan oleh BRI didapatnya sejak 2010. Semua akses permodalan dibantu secara total, termasuk fasilitas mesin jahit dan beberapa sarana penunjang lainnya.

Melalui Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, disebutkan BRI terus berupaya memberdayakan UMKM dan membantu usahanya agar naik kelas. Permodalan yang diberikan bermacam-macam, mulai dari Kupedes, Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga pinjaman kemitraan. Tentunya hal ini disesuaikan dengan assessment dan kelayakan usaha.

Baca Juga: Investasi Baterai Listrik Kian Diminati, Grup Bakrie Gandeng British Volt

“Pelaku usaha segmen ultra mikro pun dapat mengajukan kredit Ultra Mikro (UMi) lebih dekat, aman, dan cepat melalui AgenBRILink. Kredit Ultra Mikro merupakan fasilitas pembiayaan dengan nilai pinjaman sampai dengan Rp10 juta,” katanya menjelaskan.

Seperti diketahui, hal ini merupakan bagian dari sinergi holding Ultra Mikro antara BRI, Pegadaian, dan PNM. Akses pembiayaan untuk pelaku usaha ultra mikro yang disalurkan tersebut merupakan upaya BRI untuk mendukung para pelaku usaha go global. 

Upaya-upaya BRI terkait program pemberdayaan pelaku usaha agar dapat resilience di situasi pandemi dan dapat terus tumbuh berkembang ini nyatanya selaras dengan presidensi G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger pada tahun ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: