Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak! Kandungan Minyak Sawit yang Sehat dalam Berbagai Jenis Produk Kuliner

Simak! Kandungan Minyak Sawit yang Sehat dalam Berbagai Jenis Produk Kuliner Kredit Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Warta Ekonomi, Bogor -

Pelaku Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) terus didorong untuk mengembangkan beragam kreasi dan inovasi produk olahan sawit lainnya demi meningkatkan nilai jual sawit

Direktur Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Putu Juli Ardika mengatakan, Indonesia telah menempati posisi sebagai negara produsen sawit terbesar di dunia sehingga harus memanfaatkan komoditas tersebut sebagai bahan baku makanan seperti minyak goreng sawit, krimer, shortening, dan cocoa butter

Baca Juga: Kanker dan Tumor Dapat Ditekan dengan Konsumsi Minyak Sawit Merah

"Sawit bisa membuat kuliner dan makanan Indonesia semakin beragam. Kuliner Indonesia telah menjadi bagian kearifan lokal dalam memilih, memilah, dan mencampur makanan," ujar Putu Juli dalam dialog virtual dengan tema Tren Bisnis Pangan dan Kuliner UKMK Berbasis Minyak Sawit Sehat yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada Rabu (23/3/2022). 

Lebih jauh, Putu Juli menjelaskan kandungan nutrisi minyak sawit sangat mendukung pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Kandungan tokotrienol dan vitamin E serta antioksidan memberikan manfaat positif bagi masyarakat yang bisa mengurangi resiko penyakit demensia dan stroke.

"Pengalaman saya sewaktu ke Belgia, produsen coklat setempat mengakui dapat menghasilkan coklat enak karena adanya sawit. Kita beruntung memiliki sawit karena mendukung adanya pembuatan makanan yang baik, sehat dan enak," ujar Putu.  

Sementara itu, Direktur PT Nutri Palma Nabati Darmono Taniwiryono menjelaskan, saat ini pihaknya memproduksi minyak sawit sehat, yaitu lemak sawit (sehat) yang di dalamnya  terlarut  betakaroten dan Vitamin E dalam konsentrasi yang tinggi serta Co-Q10, likopen, DAG, MAG, dan ALB, rendah Omega 6.  

"Ini tidak mengandung kolesterol, transfat, 3-MCPD dan GE. Sewaktu berkunjung ke Afrika, saya melihat masyarakat setempat mengonsumsi minyak sawit merah yang tidak melalui proses refinasi dan deodorisasi. Dari situ saya lihat, orang Afrika jarang menggunakan kacamata," ujar Darmono.

Baca Juga: Dampak Konflik Rusia-Ukraina terhadap Harga Minyak Sawit Dunia

Menurut Darmono, kandungan vitamin E di dalam minyak sawit dalam bentuk tokotrienol sejatinya lebih tinggi dibandingkan minyak nabati lain dan potensi antioksidannya jauh lebih tinggi bahkan kekuatan tokotrienol minyak sawit 16 kali lebih tinggi daripada tokoferol. 

Lebih lanjut disampaikan Darmono, kandungan lemak jenuh di dalam minyak sawit sangat bagus bagi tubuh manusia. Secara tidak sadar, masyarakat mengonsumsi virgin coconut oil yang kadar lemak jenuhnya mencapai 90 persen dan sejak bayi mengonsumsi itu dari dalam Air Susu Ibu (ASI) yang kadar lemak jenuhnya mencapai 37 persen.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: