Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Puas Ambil Alih Bank Ina, Anthony Salim Kini Makin Serius Masuk ke Bank Besutan Chairul Tanjung

Tak Puas Ambil Alih Bank Ina, Anthony Salim Kini Makin Serius Masuk ke Bank Besutan Chairul Tanjung Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak puas telah menguasai PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) Anthony Salim melalui Salim Group kembali menancapkan cengkraamannya di salah satu bank swasta di Indonesia. Kali ini, Salim Grup masuk ke bank yang dimiliki konglomerat Chairul Tanjung yakni, PT Bank Mega Tbk (MEGA). 

Berdasarkan publikasi Biro Administrasi Efek, PT Datindo Entrycom dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, disebutkan bila komposisi kepemilikan saham MEGA mengalami perubahan. Hal ini sehubungan dengan adanya pembagian dividen saham dan saham bonus Bank Mega.

Direktur Utama PT Datindo Entrycom, E Agung Setiawati mengatakan jika pada 23 maret 2022 telah diterbitkan saham baru sebanyak 4,77 miliar saham MEGA. “Sehingga total saham ditempatkan dan disetor penuh semula berjumlah 6,96 miliar menjadi 11,74 milar saham,” ujarnya, dalam keterbukaan informasi. 

Baca Juga: Anthoni Salim Lewat Gurita Bisnisnya yang Memiliki Gerai Indomaret Rambah Bisnis Telekomunikasi

Sementara itu, KSEI mencatat bila Salim Grup menguasai sebanyak 1,47 miliar atau 21,53 persen saham di Bank Mega. 

Rinciannya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengenggam 355,59 juta atau 5,11 persen saham MEGA. Kemudian, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) memiliki sebanyak  574,60 juta saham atau 8,25 persen Bank Mega. Lalu, Indolife Pensiontama tercatat memiliki sebanyak 568,63 juta saham atau 8,17 persen. 

Sebelumnya, Salim Grup diketahui memang memiliki saham Bank Mega melalui Indolife Pensiontama dengan kepemilikan sebanyak 397,26 juta atau 5,7 persen saham. Dan, PT Mega Corpora selaku pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham 4,04 miliar atau 58,02 persen, dan pemegang saham publik 2,25 miliar atau 41,98 persen saham.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: