Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi selalu memberi sinyal jika akan melakukan reshuffle kabinet.
Fernando mengatakan, jengkelnya Jokowi di Bali dapat dimaknai sebagai sinyal reshuffle kabinet tinggal menghitung hari.
Baca Juga: Gak Main-main! Sebut Jokowi Sembunyi Soal Mafia Minyak Goreng, Rocky Gerung: Kabinet Diasuh oleh...
"Kalau memaknai sinyal yang diberikan Jokowi, kemungkinan reshuffle dilakukan awal April 2022," kata Fernando kepada GenPI.co, Minggu (27/3).
Fernando mengatakan Jokowi memang sudah seharusnya melakukan reshuffle kabinet.
Menurut dia, belakangan sejumlah pembantunya mulai menunjukan kinerja yang nihil prestasi.
Fernando pun mengungkap sejumlah menteri yang layak di-reshuffle.
"Sejumlah menteri belum menorehkan prestasi yang baik, seperti Menkes Budi Gunadi Sadikin, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Mendikbudristek Nadiem Makarim," katanya.
Selain itu, Fernando juga membeberkan sejumlah menteri lain yang posisinya terancam.
Pasalnya, jika Jokowi melakukan reshuffle besar-besaran, nama-nama lain bisa saja masuk ke daftar reshuffle.
"Kemungkinan ada beberapa menteri yang juga dicopot dari posisinya, seperti Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia," katanya.
Pengamat ini mengatakan, sisa waktu pemerintahan yang ada harus benar-benar dimanfaatkan Jokowi.
Menurutnya, Jokowi jangan membebani diri sendiri dengan mempertahankan menteri yang minim prestasi.
Baca Juga: Lantang Sekali! Gagal Ketemu Jokowi, BEM SI: Presiden Enggan Temui Rakyatnya!
"Presiden sangat membutuhkan para menteri yang dapat menjalankan visi dan misi darinya dengan cepat," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: