Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres: Kembangkan Sektor Pertanian, Perlu Ekosistem Pemberdayaan Petani

Wapres: Kembangkan Sektor Pertanian, Perlu Ekosistem Pemberdayaan Petani Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin. | Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Bogor -

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Maruf Amin mengatakan, diperlukan pemberdayaan ekosistem sektor pertanian. Hal tersebut dapat dilakukan mulai dari pemberian akses kepada masyarakat dalam memanfaakan sebagian lahan oleh swasta dan BUMN.

Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan pertanian yang luas sera sebagian penduduknya juga bekerja di sektor pertanian. Namun disayangkan, Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan beberapa komuditas pangan hasil pertanian seperti kedelai, jagung, dan bawang yang saat ini masih bergantung pada impor.

Baca Juga: Aplikasikan Metode Tumpang Sari, Wapres Tanam Jagung dan Kedelai di Purwakarta

"Masyarakat kadang-kadang bisa menanam tetapi tidak bisa menjual, kadang-kadang juga sulit karena tidak ada lahannya. Memanfaatkan lahan-lahan yang masih bisa digunakan yang dikuasai oleh swasta maupun juga BUMN. Ini kita ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat,” kata Wapres dalam keteranagn tertulisnya, Selasa (29/3/2022).

Menurut Wapres, ekosistem pertanian juga harus menyediakan offtaker untuk membantu pembiayaan dan memasarkan produk pertanian yang dihasilkan para petani.

"Ada semacam offtaker yang bisa memfasilitasi untuk memberi pembiayaan kemudian juga memasarkan, jadi ada semacam intermediatornya. Nah ini merupakan satu ekosistem yang coba kita bangun," ungkapnya.

Baca Juga: Tegaskan Komitmen Pembangunan Kota Sehat, Wapres Hadiri Summit Kabupaten/Kota Sehat Indonesia 2022

Di samping itu, saat meresmikan Aplikasi Lapak Abah-Ojek Desa dan Santri Digitalpreneur, Wapres menekankan bahwa ekosistem pemberdayaan petani juga perlu memanfaatkan teknologi digital.

"Digitalisasi diharapkan akan semakin menggugah inovasi dan melahirkan bisnis model yang beragam sehingga menumbuhkan berbagai aktivitas ekonomi di tengah kendala-kendala tradisional, seperti kendala geografis," ujarnya.

Untuk itu, Wapres pun mengapresiasi inovasi Yayasan Dewa Dewi Indonesia yang berhasil menciptakan marketplace Lapak Abah yang khusus menjual produk-produk buatan Indonesia.

"Saya juga mendengar adanya aplikasi Jekdes (Ojek Desa), yang menyediakan transportasi online untuk membantu aktivitas perekonomian di perdesaan, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru," imbuhnya.

Terobosan-terobosan tersebut, kata Wapres, dapat mempermudah distribusi hasil pertanian dan produk-produk UMKM masyarakat desa.

Baca Juga: Kunjungi Purwakarta, Wapres Tinjau Lokasi Program Integrated Farming

"Mudah-mudahan, dengan kemajuan teknologi, jangkauan pemasaran produk-produk unggul di Kabupaten Purwakarta khususnya akan juga merambah ke pasar global," harapnya.

Terakhir, Wapres meyakini bahwa dengan pembentukan ekosistem pemberdayaan petani dan pemanfaatan teknologi digital akan membantu meningkatkan pendapatan banyak masyarakat.

"Kita ingin memberdayakan masyarakat dan melakukan pemulihan ekonomi nasional di tingkat akar rumput di tingkat masyarakat, supaya kita mendorong untuk dilakukan pemerataan pendapatan ekonomi kepada masyarakat," pungkasnya.

Baca Juga: Wisuda 1.249 Petani Milenial, Ridwan Kamil: Ini Bukan Program Karpet Merah

Sependapat dengan Wapres, pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan upaya peningkatan produk pertanian di Jawa Barat akan sepenuhnya didukung ekosistem digital.

"Apalagi kami di Jawa Barat punya program petani milenial, yakni mengajak anak-anak muda jangan semua hijrah ke kota tetapi justru kembali ke desa mendapatkan rejeki kota," ungkapnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: